Sabtu, 06 Februari 2016

Dugaan Penyimpangan Perum Bulog Rugikan Keuangan Negara Rp. 13,1 Milyar

Jakarta. Binpers – Lagi-lagi pihak auditorat BPK RI menemukan Beras Turun Mutu Pada Dine Sumatera Utara dan Aceh Disalurkan Kepada 56.209 RTS-PM Sebanyak 1.278.553,68 kg, Belum diperbaiki Mutunya Sebanyak 10.209.208,71 kg Senilai Rp 81.210.069.512,48 dan Susut atas Perbaikan Mutu Beras Sebanyak 1.649.538,87 kg Senilai Rp I3.121.405.399,91.

Menurut pihak BPK RI, dalam program Raskin, Perum BULOG memiliki peran penling dalam hal pengadaan, penyimpanan, perawatan, dan penyal uran beras sampai ke titik distribusi. Penyaluran Beras Perum BULOG merupakan kegiatan penjua lan beras perusahaan kepada pihak lain berdasarkan penugasan Pemerintah dan/atau atas dasar kontraklperjanjian jual beli dengan Kelembagaan PemerintahINon Pemerintah serta pclayanan kebutuhan internal perusahaan . Perum BULOG dituntut untuk menyalurkan beras sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang telah ditentukan dan untuk menjamin kualitas dan kuantitas yang baik, diperl ukan mekanisme pengelolaan stok yang baik.

Berdasarkan hasil pemeriksaan secara uji petik atas pengelolaan persed iaan di lima divre diketahui lerdapat heras turun mutu yang disalurkan kepada rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM) sebanyak 1.278.553,68 kg seni lai Rp I 0.170.370.317,39 (1.278.553 ,68 kg x Rp7.954,59). Selain itu heras turun muto yang belum di lakukan perbaikan sebanyak 10.209.208,71 kg senilai Rp81.2 10.069.5 12,48 (10.209.208,71 kg x Rp7.954,59) dan heras SUSUI atas perbaikan mutu sebanyak 1.649.538,87 kg senilai Rp I3. 121.405.399,91 (1.649.538,87 kg x Rp7.954,59),

BPK RI menguraikan bahwa Beras Turun Mutu pada Tiga Subdivre dan Satu Kansilog sebanyak 1.278.553,68 kg Disa lurkan kepada 56.209 RTS-PM Berdasarkan Pemeriksaan atas penyaluran heras diketahui heras yang turun mutu pada liga subdivre dan satu kan si log sebanyak 1.278.553,68 kg disa lurkan kepada 56.209 Subdivre Medan sebanyak 221.250 kg Pada bulan Desember 2014, GBB Mustafa pada Divre Sumatera Utara menerima Movement Nasional (Movenas) beras eks ADA ON Jarim Km. Tanto Star tahun 2014 dari Divre Jawa Timur sebanyak 371.250 kg.

Berdasarkan Laporan Kepala Divre Sumatera Utara Kepada Direktur Pelayanan Publik cq. Kadiv Diawat tanggal 6 Januari 2015 diketahui Kondisi Kualilas Beras tersebut pada periode 29 Desember 2014 s.d 03 Januari 2015 dinyatakan Baik. Namun demikian sesuai Laporan Kondisi Kualitas tan ggal 16 Februari 201 5 diketahui Kondi si Kualitas Beras ADA ON Jatim KM.  Tanto Star pada periode 9 Februari s.d 14 Februari 201 5 di nyatakan Turun Mutu sebanyak 22 1.250 kg.

Selanjutnya sesuai Laporan Kondi si Kualitas langgal 24 Februari 201 5 diketahui beras eks ADA ON Jatim Km. Tanto Star yang rusak tersebul ternyata pada periode 16 Februari s.d 2 1 Februari 201 5 disalurkan kepada 14.750 RTS-PM sebanyak 22 1.250 kg. Dengan demikian sisa beras eks ADA ON Jatim KM.  Tanto Star per 21 Februari 2015 telah nihi l. Rincian penyaluran beras eks ADA DN Jalim KM. Tanto Star sebanyak 22 1.25 0 kg Subdivre Kutacane Pada bulan Maret sampai dengan Agustus 201 4, Gudang GSP Lawe Rakat, Sentang dan Tanah Merah pada Subd ivre Kulacane menerima Movenas beras eks ADA ON tahun 2013 dari Jawa Timur masing-masing sebanyak 1.000.000,00 kg.

Berdasarkan Laporan PQC diketahui kondi si beras eks ADA ON tahun 2013 dari Jawa Timur tersebut pada periode 10 Desernber s.d 16 Oesernber 20 14 mengalami turun mutu sebanyak 666.282,18 kg. Namun demikian hingga bulan Maret 201 5 ternyata beras eks tahun 201 3 dari Jawa Timur yang turun mutu tersebut disalurkan untuk OPK, OPM, Raskin, dan Karyawan sebanyak 650.473,68 kg, sedangkan sisanya sebanyak 15.808,50 kg masih di Gudang Lawe Rakat.

Subdivre Sigli. Pada bulan Maret s.d Agustus 2014, gudang GBB Dayah Timu Subdivre Sigli menerima Movnas beras eks ADA DN tahun 2013 dari Jawa Timur sebanyak 2.000.000,00 kg. Berdasarkan Laporan PQC diketahui kondisi beras eks ADA DN tahun 2013 dari Jawa Timur tersebut pada periode 10 Desember s.d 16 Desember 2014 mengaiami turun mutu sebanyak 100.750,00 kg. Namun demikian hingga bulan Maret 2015 ternyata beras eks tahun 2013 dari Jawa Timur yang tUnIn mutu tersebut di sa lurkan untuk OPM, beras karyawan dan penyaluran Raskin 2015 sebanyak 90.880,00 kg.

Kansilog Takengon, Pada bulan April s.d September 2014, Kansilog Takengon menerima Movnas beras eks ADA DN Jatim tahun 2013 dari Jawa Timur sebanyak 2.500.000,00 kg. Berdasarkan Laporan PQC diketahui kondisi beras eks ADA DN Jatirn tahun 2013 dari Jawa Timur tersebut pada periode 10 s.d 16 Desember 20 14 dinyatakan lurun mutu sebanyak 389.959,31 kg. Namun demikian, pada bulan Desember 2014 beras eks tahun 2013 dari Jawa Timur yang turun mutu tersebut temyata disalurkan untuk OPK CBP kepada 26.508 RTS-PM sebanyak 389.850,00 kg.

Tim BPK telah melakukan pemeriksaan fi sik beras pada bulan Desember 2014 atas tumpukan (stapel) 003 di GBB Pulo Brayan Darat II diketahui terdapat beras turun mutu sebanyak 1.820.498,71 kg.  Beras tersebut merupakan hasil movenas dengan Laklog No.074/04120 14 bulan april 2014 eks ADA ON JATIM KM Strait Mas tahun 2014 dari Jawa Timur. Kondisi beras tersebut terserang hama rhyzoperlha, beras sudah berdebu (bubuk), patahan hems cukup banyak, karung berlubang dan kadar air bems antara \3,7% sampai dengan 14,2%. Namun demikian, sesuai Laporan PQC Divre Sumatera Utara tanggal 15 Desember 210 14 diketahui bems eks ADA ON JATIM KM Strait Mas tahun 2014 dad Jawa Timur tersebut dinyatakan kualitasnya baik.

Selanjutnya Tim BPK melakukan pemeriksaan fi sik tangga! 19 Maret 2015 diketahui beras eks ADA ON JA TIM KM Strait Mas tahun 2014 yang turun mutu tersebut ternyata belum dilakukan perbaikan kualitasnya. Dilain pihak sesuai laporan PQC Divre Sumalera Utara tanggal 11 Maret 2015 dinyatakan kualitas beras adalah cukup. Menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK RI, PQC melakukan pengujian kualitas beras tanggal 20 Maret 2015.

Sesuai Laporan uji kualitas langgal 20 Maret 2015 diketahui beras eks ADA ON JATIM KM Strait Mas tahun 2014 yang berada di GBB Pulo Bryan Darat II unit C tumpukan 003 mengalami turun mutu sebanyak 1.820.498,71 kg. Dengan demikian sampai dengan pemeriksaan Tim BPK tanggal 19 Maret 2015 temyata Subdivre Medan tidak melakukan tindakan perbaikan atas beras yang telah rusak. Rincian hasil uji PQC Divre Sumatera Utara atas heras yang rusak  Subdivre Bojonegoro, Sesuai Laporan Kondisi Kualitas Beras pada GBB Wire Subdivre Bojonegoro tanggal 17 Februari 2015 diketahui beras turun mutu periode 9 s.d 13 Februari 2015 sebanyak 8.388.710,00. Jumlah beras turun mutu tersebut meningkat sebanyak 1.649.320,00 dari yang dilaporkan langgal 23 Deselllber 2014 sebanyak 6.739.390,00 kg. Namun sampai dengan pemeriksaan fisik pada 13 Maret 2015 temyata beras yang turun mutu tersebut belum dilakukan perbaikan mutu, Terkait permasalahan tersebut, Kadivre/Kasubdivre melakukan uji coba pengolahan dengan tujuan untuk menganalisis metode alternatif yang efektif dan efisien dalam perbaikan kualitas, namun hal tersebut tidak segera dilakukan, Hal ini terbukti sejak beras diketahui turun mutu pada bulan Desember 2014, namun hingga bulan Maret 2015 beras tersebut tidak dilakukan perbaikan mutu.

Pemeriksaan lebih lanjut terhadap Laporan Pos isi Persediaan Fisik Bulanan pada GBB Wire pada Tahun 2014, menunjukkan hal-hal diantaranya Pengelo laan stok beras di GBB Wire tidak sepenuhnya menerapkan prinsip FIFO. Hal ini terbukti beras yang masuk tanggal 29 Januari 2014 temyata langsung disalurkan pada bu lan yang sama, yaitu bulan Januari 20 14. Oilain pihak, pada waktu yang sarna terdapat beras yang lebih dahulu masuk antara 50 s.d 146 hari, ternyata tidak disalurkan.

Alas pennasalahan tersebut Kepala Gudang GBB Wire tidak dapat rnenunjukkan dokumentasi dan pertimbangan terkait tidak di laksanakan prinsip FIFO dalam pengelolaan persediaan. Penyaluran beras yang menyimpang dari prins ip FIFO mengakibatkan adanya stok raskin dengan masa simpan lama sehingga kualitasnya cenderung semakin menurun dan rentan terhadap serangan hama.

Selain itu Pelaksanaan Fumigasi dan Spraying yang dilakukan UB-Jastasma Divre Jawa Timur belum berjalan efektif. Hal ini terbukti pada bulan Februari, Maret, Mei, Juli, September, November, dan Desember 2014 Perum BULOG te lah melakukan fumigasi dan spraying. Namun berdasarkan Laporan Mingguan Kualitas Beras dan Monitoring Tingkat Serangan Hama pada bulan tersebut ternyata masih terdapat serangan hama berupa Sytophilus. Oryzapi/us. Psocyd, Tribolium, dan Ryzoperla Dominica dengan tingkat serangan hama ringan dan sedang.

Selanjutnya berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Keputusan Direksi Perum BULOG No/KD-21IDS200/01 /2005 tentang Pedoman Perbaikan Kualitas dan Penyelesaian Beras Turun Mutu/Rusak diketahui keputusan direksi tersebut tidak mengatur jangka waktu dimulainya kegiatan perbaikan kualitas sejak diketahui adanya beras yang mengalami turun mutu.

Selanjutnya, susut atas Perbaikan Mulu Beras pada Lima Divre Sebanyak 1.649.538,87 kg Senilai Rp 13.121.429.900,05 Berdasarkan Rekap Laporan Persediaan Operasional Gabah/Beras (PSO) Seluruh Indonesia Tahun 2014 diketahui terdapat pengeluaran beras turun mutu untuk dilakukan perbaikan mulu sebanyak 71.015.943,61 kg. Darijumlah tersebut diperoleh hasil beras sesuai standar sebanyak 68.708.013,15 kg, sedangkan sisanya sebanyak 2.307.930,46 kg merupakan susu! proses perbaikan mUlu. Lebih lanjut diketahui beras yang turun mutu yang terjadi pada lima divre sampl ing adalah sebesar 1.649.538,87 kg yang berasal dari pengadaan empat divre.

Hasil pemeri ksaan secara uji pelik pada Divre OKI Jakarta Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, dan Sumatera Utara diketahui bahwa pada tahun 2014 kelima divre lersebul melakukan perbaikan kualilas alas beras turun mutu sebanyak 29.657.205,95 kg.

Dari jumlah tersebut diperoleh hasil beras sesuai standar sebanyak 28.007.667,08 kg, sedangkan s isanya sebanyak \.649.538,87 kg merupakan susut beras karena reproses. Lebih lal~ut diketahui bahwa dari susu! reproses sebanyak 1.649.538,87 kg tersebul diantaranya sebanyak 651.543,87 kg atau 39,50% merupakan beras hasil movenas eks ADA DN dari Jawa Timur. Untuk sisanya sebanyak 37.948,00 kg atau 2,30% merupakan hasil sweeping dan perawatan tidak efektif serta sebanyak 960.047,00 kg alau 58,20% prosedur pengelolaan persediaan secara FIFO tidak sepenuhnya dijalankan.

Hal tersebut mengakibatkan Masyarakat penerima manfaat raskin mempunyai resiko gangguan kesehatan dan dapat menguran gi kepercayaan masyarakat terhadap kua litas beras raskin dari Perum BULOG, selain itu juga Polensi susut beras dari beras turun mutu yang lidak segera ditindak lanjuli sebanyak 10.209.208,71 kg di Subdivre Medan dan Bojonegoro dan Indikasi kerugian Perum BULOG maksimal sebanyak 1.649.53 8,87 kg atau sebesar Rp 13.12 1.405.399,91 (\.649.538,87 kg x harga pokok beras yang dikuasai (audited) sebesar Rp7.954,59) atas hasil susut beras reproses pada lima divre.(daeng)

http://binpers.com/2016/02/dugaan-penyimpangan-perum-bulog-rugikan-keuangan-negara-rp-131-milyar/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar