Jumat, 07 Agustus 2015

Beras Raskin Berkutu Beredar

Jumat, 07 Agustus 2015

JAKARTA-Masyarakat semakin resah dengan beredarnya beras untuk rakyat miskin (raskin) yang mengandung kutu. Menyikapi masalah tersebut ratusan kelompok masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat untuk Indonesia Bersih (AMIR) yang di dalamnya terdiri dari beberapa elemen masyarakat seperti pemuda, mahasiswa dan masyarakat melakukan unjuk rasa di Kantor Badan Urusan Logistik (Bulog) di Jakarta pada Kamis (6/8).

Koordinator Lapangan AMRI Iwan Muhamad menyampaikan beberapa hari terakhir masyarakat sangat resah dengan adanya isu soal raskin kutu. Meskipun kebenaran dari isu tersebut belum dibuktikan tetapi berangkat dari pengalaman- pengalaman sebelumnya masalah menyangkut raskin yang berkualitas buruk kerap terjadi. Akibatnya, isu soal beredarnya raskin berkutu tersebut membuat masyarakat kia khawatir, sebab bisa saja isu itu benar-benar terjadi.

“Kami minta Bulog segera memperbaiki distribusi raskin yang kualitasnya buruk tersebut. Secara ekonomi kami memang tak memiliki apa-apa tetapi janganlah mempersulit hidup kami dengan raskin yang berkutu atau berkualitas buruk. Sebagai orang miskin kami punya hak untuk mendapatkan perhatian dari negara dan negara punya tanggung jawab untuk memperhatikan nasib kami,”ungkapnya.

Iwan berpendapat, dari tahun ke tahun masalah distribusi pangan selalu saja terjadi. Kendatipun pimpinan Bulog diganti tetap saja persoalan ini tak dapat dihentikan. Ia berpendapat hal itu tak terlepas dari manajemen Bulog yang memang dikuasai oleh mafia pangan itu sendiri. Sudah begitu lama Bulog dibajak oleh sekumpulan mafia.

Dampak dari permainan para mafia itu terangnya ialah adanya raskin yang berkutu. Kebijakan membeli beras bukan gabah yang lebih awet disimpan menjadi pemicu terjadinya beras yang busuk dan dipenuhi kutu. Dalam hal ini diduga kuat adanya kerja sama antara oknum di tubuh Bulog dengan mafia-mafia beras yang menguasai penggilingan padi, sehingga Bulog lebih memilih membeli beras ketimbang gabah.

“Kami juga menduga barang yang sama hanya berputarputar dari gudang ke gudang untuk menguburkan kasus pembelian fiktif, sehingga beras lama berpindah dari gudang ke gudang yang selanjutnya mengakibatkan buruknya kualitas beras,”paparnya. ers/E-9

http://www.koran-jakarta.com/?34092-beras%20raskin%20berkutu%20beredar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar