Kamis, 09 Juli 2015

Warga Menemeng Kompak Kembalikan Raskin

Rabu, 8 Juli 2015

PRAYA—Buruknya kualitas bantuan beras miskin (raskin) kembali ditemukan di Lombok Tengah.

Warga Desa Menemeng Kecamatan Pringgarata kompak mengembalikan sedikitnya 14 ton raskin ke Bulog Regional Divre Ubung Kecamatan Jonggat, Senin (6/7). Mereka tidak terima dengan kualitas raskin yang disalurkan Bulog. Berkas itu layaknya menjadi pakan ternak, karena bau, kuning, hitam dan berkutu.

Parahnya lagi, warga menemukan beras tersebut bercampur nasi aking (nasi kering) dan semacam beras palsu. Beras ini seperti butiran batu warna kuning keemasan dan mirip pecahan jagung. Namun, setelah diperiksa secara teliti, butiran campuran beras itu ternyata bukan nasi jagung, melainkan benda yang tidak dikenal.

Karenanya, warga Menemeng beramai-ramai mengembalikan raskin tersebut. ‘’Kalau sekedar kutuan dan kuning, kami masih bisa terima. Tapi kalau sudah bercampur seperti ini, tidak ada warga yang mau menerimanya,’’ tegas Kepala Dusun Presak Desa Menemeng, Mahmud Ali kepada Radar Lombok, kemarin (7/7).

Diakuinya, memang tidak semua beras yang didapatkan seperti itu. Namun, dirinya tidak mau mengambil resiko dengan penolakan warga. Sehingga langsung mengembalikan raskin tersebut untuk ditukar kemudian. ‘’Saya tidak mau ambil resiko, makanya kita kembalikan,’’ cetusnya.

Ditambahkan Staf Kantor Desa Menemeng, Sofyan Hardi menuturkan, tidak semuanya beras yang dikembalikan itu buruk. Hanya saja, warga banyak menemukan raskin buruk, sehingga tidak mau mengambil resiko. Mereka beramai-ramai mengembalikan raskin tersebut.

Waktu kejadian, ungkap Sofyan, dirinya mengawal langsung pendistribusian raskin tersebut di setiap dusun. Dia kemudian dihubungi Kepala Dusun Gundul, Fajarudin, bahwa raskin yang diterimanya sangat buruk. Berkas itu bercampur nasi aking dan butiran mirip beras palsu.

Tak lama kemudian, ia dihubungi Kadus Dasan Gundul, disambut Kadus Montng Are, Jabon dan Sempoja. Semua dusun itu mengembalikan jatah raskin 2 bulan tersebut. Rincinya, Dusun Gundul mengembalikan sebanyak 222 karung, Sempoja 219 karung, Dasan Gundul 198 karung, Jabon 261 karung, dan Montong Are 282 karung. ‘’Totalnya itu mencapai  19 ton lebih,’’ katanya.

Dijelaskan Sofyan, semua beras yang dikembalikan itu memang tidak buruk. Namun, kepala dusun dan masyarakat tidak mau mengembil resiko dengan sampel yang mereka temukan. Pihaknya memang curiga dengan kualitas beras yang disalurkan Bulog tersebut.

Dari temuan masyarakat, ia diberitahuan bahwa beras itu merupakan stok tahun 2014. Artinya, beras itu pengadaan tahun 2013 dan baru disalurkan tahun 2015 sekarang ini. Dari karung yang ditemukan, Sofyan mengaku menerima laporan bahwa beras tersebut merupakan pengadaan UD Tekad Makmur.

Dalam hal ini, pihaknya tidak mau berpolemik dengan Bulog, sehingga harus mengembalikan beras tersebut. ‘’Dan sekarang semuanya sudah diganti,’’ sebutnya.

Sementara Kepala Bulog Regional Divre Ubung, Khaerudin yang dikonfirmasi membenarkan, bahwa beras tersebut dikembalikan warga Menemeng. Pihaknya mendapatkan protes, bahwa beras tersebut tidak layak komsumsi. Khaerudin membantah tegas dalam hal ini, bahwa beras tersebut tidak semuanya buruk.

Hanya beberapa saja yang kebetulan ditemukan masyarakat, sehingga langsung dikembalikan. ‘’Ada sekitar 14 ton yang dikembalikan,’’ akunya.

Bagaimana dengan campuran nasi aking dan beras palsu? Khaerudin tidak menampik, bahwa kemungkinan bisa saja terjadi hal seperti itu. Artinya, bisa saja semasa penjemuran padi berdampingan dengan nasi aking. Sehingga terjadi percampuran saat penggilingan.

Namun, untuk beras palsu dan butiran benda asing menyerupai nasi jagung tersebut, dia tidak tahu. Yang diketahuinya hanya laporan soal bercampurnya beras tersebut dengan nasi aking. ‘’Tidak menutup kemungkinan hal itu bisa terjadi,’’ bebernya.

Untuk beras yang dikembalikan ini, Kherudin mengaku akan melakukan seleksi kembali. Beras yang memang tidak layak komsumsi akan dipisahkan untuk disalurkan. Sedangkan beras yang layak komsumsi akan tetap disalurkan. ‘’Yang jelas, dia mengklaim, bahwa beras itu stok tahun 2015,’’ tandasnya. (dal)

http://www.radarlombok.co.id/warga-menemeng-kompak-kembalikan-raskin.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar