Sabtu, 11 Juli 2015

Bupati Temukan Beras Bulog Berkutu

Sabtu. 11 Juli 2015

KENDAL – Bupati Kendal, Widya Kandi Susanti geram ketika mendapatkan beras di Gudang Bulog Sumberejo, Kaliwungu yang mulai berkutu. Temuan ini diketahui setelah Bupati melakukan inspeksi mendadak (sidak), kemarin. Widya meminta agar beras-beras yang mulai berkutu jangan sampai didistribusikan kepada warga. Sebab beras yang sudah mulai berkutu tidak boleh dikonsumsi.

Sidak dilakukan untuk memastikan agar warga yang terdaftar penerima beras miskin (raskin) atau Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS PM) menerima raskin dalam kondisi layak konsumsi. “Jangan sampai raskin yang sampai bermasalah, apalagi ini mau lebaran,” kata Widya, disela sidak kemarin.

Bupati menambahkan, jika satu karung ditemukan lima kutu, Bulog tidak boleh mendistribusikannya kepada warga. Begitupun warga yang mendapatkan beras berkutu dan warna sudah tidak cerah lagi bisa ditukar ke Bulog. “Warga boleh menukar tanpa dipungut biaya sepeserpun,” imbuhnya.

Widya mengatakan, jika beras yang tersimpan di gudang bulog tidak boleh lebih dari enam bulan. Jika lebih dari waktu, maka beras akan mudah diserang bubuk atau kutu serta beras sudah tidak lagi layak dikonsumsi. “Jadi sebelum enam bulan harus sudah didistribusikan kepada warga, agar tidak rusak,” tambahnya.

Kepala Gudang Bulog Sumberejo, Aruman mengatakan jika beras-beras tersebut baru disimpan digudang sekira tiga bulan. Sebab beras yang tersimpan di gudang, bulan april lalu. Sehingga baru tiga bulan berada digudang bulog. “Perihal adanya kutu, memang sudah seharusnya kami lalukan fumigasi. Sebab, beras ketika disimpan digudang harus dilakukan fumigasi setiap tiga bulan sekali agar tidak berkutu. Rencananya, pekan depan beras-beras ini akan kami lakukan fumigasi,” katanya.

Ia memastikan untuk kebutuhan beras masih mencukupi untuk empat sampai lima bulan kedepan. Sebab saat ini stok beras di Gudang Bulog Sumberejo ada sebanyak 3.000 ton. Setiap bulannya dikirim sebanyak 886.995 kilogram dari total RTS PM 19.133 kepala keluarga.
“Sebenarnya sejak awal tahun kami sudah ada 4.000 ton beras. Sebanyak 1.000 ton diantaranya sudah kami distribusikan kepada RSPM. Sisa beras yang ada ini ada untuk memenuhi beras kepada warga,” tambahnya.

Ia tidak menampik jika banyak beras di gudang kurang bagus dan itu merupakan kendala. Sebab beras-beras dari yang masuk ke Bulog adalah beras kualitas menengah kebawah. Yakni beras dari para petani yang sudah tidak bisa dijual dengan harga tinggi ke pedagang, oleh petani dijual kepada Bulog. Karena bulog hanya mampu membeli Rp 7.500 perkilogram,” tambahnya. (bud/fth)

http://www.radarsemarang.com/2015/07/11/bupati-temukan-beras-bulog-berkutu.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar