Rabu, 27 Mei 2015

Ini Versi Mentan Penyebab Bulog Sulit Serap Beras Petani

Rabu, 27 Mei 2015

Jakarta -Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengakui, saat ini Perum Bulog kesulitan menyerap beras petani, bukan karena Harga Pembelian Pemerintah (HPP) beras dan gabah, melainkan kadar air berasnya petani di atas ambang batas yang ditentukan.

"Beras petani sulit terserap Bulog, karena kadar air yang ditentukan kurang dari 25%. Beras petani kadar airnya masih 30%," kata Amran dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Selasa malam (26/5/2015).

Sementara terkait HPP beras, Amran memastikan tidak jadi masalah utama Bulog, karena di banyak daerah harga beras petani masih di bawah HPP yaitu Rp 7.200 per kg.

"Satu bulan saya keliling dari Sabang sampai Marauke. Harga gabah di lapangan berkisar Rp 3.300/kg sampai Rp 4.000/kg, di Marauke sampai Rp 6.500/kg. Masih banyak harga di bawah HPP yaitu Rp 7.200 per kg. Harga yang bagus itu Rp 7.500/kg, itu beli di Karawang harganya malah Rp 6.800/kg," ungkapnya.

Namun, walau Bulog masih kesulitan serap beras dari petani karena kadar air, tapi pasokan beras masih cukup. Terutama pasokan beras ke pasar-pasar induk seperti Cipinang.

"Saya amati beras yang masuk Pasar Cipinang biasanya ada 2000 ton per hari. Terakhir tercatat masuk 3.354 ton per hari. Tidak pernah terjadi selama ini, ada yang harus ditelisik. Betul memang soal di Sumsel ada aksi borong beras, tandanya bisnis ini masih menggiurkan," ungkapnya.


Sebelumnya Bulog mengakui serapan beras petani di awal Mei 2015, masih sekitar 700.000 ton (terus bertambah) dari target 2,5 juta ton. Rata-rata serapan per hari mencapai 30.000 ton per hari. Stok beras Bulog terakhir mencapai 1,3 juta ton, atau masih di bawah target 2 juta ton minimal.

(rrd/hen)

http://finance.detik.com/read/2015/05/27/121310/2926283/4/ini-versi-mentan-penyebab-bulog-sulit-serap-beras-petani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar