Kamis, 28 Mei 2015

Beras Raskin Dijual ke Pengepul

Rabu, 27 Mei 2015

MUNGKID— Kualitas beras untuk rakyat miskin dinilai oleh sebagian penerimanya tidak layak konsumsi. Mereka memilih untuk menjual kembali beras subsidi itu dan ditukarkan dengan kualitas yang lebih baik.

Setidaknya hal ini yang ditemukan saat Satuan Reskrim Polres Magelang menggelar sidak untuk memastikan wilayahnya aman dari beras plastik, kemarin. Tim justru menemukan kuintalan beras raksin di pengepul.

“Dari hasil pemeriksaan di beberapa titik di Kecamatan Muntilan kami tidak menemukan adanya beras sintetis itu. Yang kami temukan justru beras-beras raskin di pengepul,” kata Kasat Reskrim Polres Magelang AKP Ismanto Yuwono, kemarin.

Beras raskin itu ditemukan di Toko Beras Murah Gunung Mas Desa Pucungrejo, Muntilan. Di toko itu memang dijual beras-beras dari berbagai jenis. “Ada kuintalan beras raskin tadi,” katanya.

Pihaknya kemudian mengambil sample beras tersebut untuk dditeliti lebih lanjut. Karena ada dugaan beras raskin dioplos dengan beras jenis lainnya. “Kami akan selidiki karena ada dugaan beras raskin dari masyarakat ditampung dan diolah menjadi beras bagus dan kembali dipasarkan,” kata dia.

Sementara itu, pemilik toko, Dulhadi mengaku beras raskin itu didapatkannya dari warga yang tinggal di sekitarnya. Mereka menjualnya seharga Rp 6.200 per kilogramm. Usai distribusi raskin ke wilayah itu, dia biasa mendapatkan sekitar 5 kuiintal beras.

Menurutnya, warga kemudian menambahkan sejumlah uang untuk mendapatkan beras yang lebih baik. “Tidak tahu alasannya. Katanya sih berasnya jelek,” terangnya.

Dulhadi membantah telah mengoplos beras raskin tersebut dengan beras lainnya. “Tidak (dioplos). Yang kami jual di sini hanya beras-beras berkualitas,” tuturnya.

Beras raskin itu, katanya, dijual kembali kepada produsen pembuat tepung karena tidak diminati jika untuk konsumsi sehari-hari. “Biasanya dibuat tepung karena banyak yang tidak mau jika dimasak,” kata dia. Setiap kilogram beras raskin, dia jual seharga Rp 6.500.

Untuk diketahui, di Kabupaten Magelang raskin dibagikan kepada 90.150 keluarga miskin di 267 desa dan lima kelurahan. Bulog Sub Divre Kedu menyiapkan 1.352.250 kilogram untuk kepentingan itu. Setiap keluarga miskin berhak menerima 15 kilogram, dengan harga tebus Rp 1.600/kg.

Kepala Bulog Subdivre Kedu, Fansuri Perbatasari, untuk menjamin kualitas raskin yang disalurkan benar-benar layak konsumsi, kata dia, Bulog terus berupaya melakukan langkah-langkah perbaikan. Di antaranya dengan memperketat dalam proses pengadaan, termasuk pasokan dari para mitra Bulog. “Kalau di lapangan nanti, ternyata ditemukan ada keluarga menerima raskin yang berbau apek atau berkutu, silakan laporkan kepada petugas penyalur. Kami akan siapkan beras pengganti,” tandas Fansuri, dihubungi secara terpisah.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Magelang Yogyo Susaptoyono menilai temuan beras raskin yang dijual tersebut menunjukkan bahwa kualitasnya sangat buruk. Sehingga orang rela menukar tambah dengan beras yang lebih baik.

“Kami minta supaya pemerintah melakukan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi peredaran beras bulog dengan kualitas yang buruk. Kasus ini sudah terus berulang namun tidak ada perbaikan yang signifikan,” kata dia. (vie/ton)


http://www.radarkedu.com/mungkid/beras-raskin-dijual-ke-pengepul/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar