Jumat, 17 April 2015

Tidak Layak, Warga Rame-Rame Kembalikan Raskin ke RT

Jumat, 17 April 2015

Warga empat RT 1,2,3 dan 4 yang mendapatkan jatah beras Misikin (Raskin) di Desa Sukaraja Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmlaya, rame-rame kembalikan beras miskin (Raskin) ke pihak RT masing-masing, akibat kualitas jelek. Beras tersebut banyak, kutu, kotor dan berbau.

Mereka menilai beras tersebut tidak layak untuk dikonsumsi dan dikhawatirkan justru akan menimbulkan penyakit. Oleh karena itu, sejumlah Kepala RT di desa tersebut berencana untuk mengembalikan kembali beras bantuan tersebut ke pihak Pemerintah Desa.

Menurut Ketua RT 2, Wati , harga beras raskin tersebut Rp 2.000 per kilogram, setiap KK mendapatkan 2 kilogram. Tetapi sangat disayangkan, meski harganya murah tapi beras tersebut tidak layak konsumsi.

"Jika dimasak nasinya berwarna kuning dan bau, sehingga tidak menggugah selera makan. Bila pemerintah memang yakin beras-beras yang dibagikan kepada warga tersebut layak untuk dikonsumsi, semestinya mereka juga memakan beras yang sama," ujarnya, Kamis (16/4/2015).

Hampir seluruh warga yang sudah membeli akhirnya mengembalikan beras tersebut karena tidak layak konsumsi. Mereka mengeluhkan kondisi beras yang bau, hancur, berkutu, bahkan terdapat ulat. Kalaupun tidak dikembalikan, raskin tersebut digunakan sebagai pakan ayam." ujar Ibu RT 02, Eutik di rumahnya, Desa Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya.

Ia menjelaskan, setiap RT pada desa tersebut dibagikan sebanyak 7 karung  raskin. Satu karung berisi sekitar 15 kg raskin, ada juga yang berisi sekitar 14 kg raskin.

"Saya merasa prihatin karena warganya diberikan makanan seperti demikian," katanya.

Salah satu warga di RT tersebut, Tati (35) mengatakan, dirinya memang warga miskin, tapi bukan berarti bisa diberikan makanan bantuan yang tidak layak konsumsi.  Raskin itu hanya pantas diberikan untuk hewan. Menurutnya, sudah miskin, warga juga akan semakin bodoh dan kekurangan gizi bila mesti memakan raskin seperti demikian.

"Saya mana bisa memberikan anak saya makanan seperti demikian. Bila mesti memakan nasi dari beras seperti itu, saya malah khawatir anak saya menjadi kekurangan gizi dan bodoh. Bagaimana pemerintah mau menyejahterakan dan mengangkat derajat masyarakat miskin bila memberikan beras saja kualitasnya seperti ini," katanya.

Pada hari ketiga sejak pembagian raskin, sejumlah warga berangsur terus menerus mengembalikan beras tersebut. Total beras yang dibagikan ke desa tersebut yakni sekitar 420 kg dan dibagikan ke 4 RT. Masyarakat sangat berharap kondisi yang sudah berulang terjadi tersebut bisa berubah.

Septian Danardi

http://m.galamedianews.com/bandung-raya/18202/tidak-layak-warga-ramerame-kembalikan-raskin-ke-rt.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar