Rabu, 04 Maret 2015

Warga Kecewa Beras Bulog Kualitasnya Kurang Bagus

Rabu, 4 Maret 2015


Fajarnews.com, KUNINGAN- Untuk menekan harga beras yang saat ini melambung tinggi, Bulog Sub Divre Cirebon bersama Pemerintah Kabupaten Kuningan melakukan Operasi Pasar (OP) Beras di wilayah Eks. Kawedanan Kuningan. Selasa (3/3). Namun, warga kecewa, karena beras OP tersebut kualitasnya kurang bagus hingga hanya untuk campuran beras berkualitas baik.

Pantuan fajarnews.com, sejak pukul 09.00 WIB, beras bulog sebanyak 4 Ton yang diangkut dengan truk tersebut diparkirkan di halaman Kelurahan Cijoho. Karena tersisa banyak sekitar pukul 11.00 WIB, rombongan Bulog bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kuningan bergerser kebeberapa titik yaitu di Kelurahan Ciporang, kemudian Desa Ancaran dan terkahir di Desa Paderek agar beras sebanyak 4 ton tersebut habis terserap oleh masyarakat.

Tak sedikit warga yang mengurungkan membeli beras tersebut karena dinilai kualitasnya kurang bagus untuk dikonsumsi. Namun, sebagian warga yang membeli beras OP lebih cenderung untuk dicampurkan ke beras yang bagus dengan alasan penghematan belanja dapur.

Seperti diakui Nani (40) Warga Cijoho dengan membeli beras dari Bulog dengan harga Rp7.400 tersebut termasuk dari penghematan uang dapur terutama untuk belanja beras yang akhir-akhir ini mencapai Rp12.000 per kilogramnya.“Ya ini untuk dicampur, kalau masak nasi nantinya satu kaleng untuk beras bagus, satu kaleng beras ini,” kata Nani.

Sementara Enah (48) warga Ciporang mengaku tak sanggup membeli beras yang akhir-akhir ini harganya cukup tinggi. Sedangkan menunggu Raskin dirinya hanya mendapatkan per tiga bulan sekali.

“Mumpung ada beras murah Pak, lumayan Pak walaupun tidak sebagus beras di pasar, asal bisa untuk makan saja,” kata Enah.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kuningan Agus Sadeli mengaku Operasi Pasar yang dilakukan kali ini hanya sebanyak 4 Ton untuk masyarakat sekitar eks Kawedanan Kuningan dengan harga Rp 7.400 per kilogram.“Masyarakat bisa membeli dengan kelipatan 5 kilogram maksimal 15 kilogram,” kata Agus.

Agus juga berharap dengan Operasi Pasar serta pendistribusian Raskin yang sudah berjalan mudah-mudahan stabilitas harga beras di pasar bisa kembali normal seperti dahulu. Sementara terkait pengajuan OP sebanyak 10 ton untuk masing-masing eks kawedanan yang hanya diberi 4 ton diakuinya merupakan kebijakan Bulog itu sendiri.

“Ya Bulog ini kan bukan hanya melayani Kuningan saja, melainkan melayani wilayah III Cirebon yang ada seperti Majalengka, Cirebon dan Indramayu. Jika memang masih kurang nanti kita ajukan kembali,” kata Agus.

Sementara Wakil Kepala Bulog Sub Divre Cirebon, Supriatno menyebutkan jenis beras yang disebarkan dalam Operasi Pasar kali ini adalah jenis medium yang mana seimbang kualitasnya dengan harga beras dipasar seharga Rp 9.000 yang saat ini dijual dengan harga Rp7.400 per kilogramnya.

“Ini beras sudah sesuai dengan standar medium, kalaupun ada yang tidak mau kita sih tidak masalah, wajar saja ini bukan fresh hasil panen, namun stok di kita untuk berjaga-jaga jika terjadi krisis beras seperti saat ini,” kata Supriatno.

Ditanya rencana Operasi Pasar berikutnya, Supriatno belum bisa menjawab karena masih memastikan respon dari masyarkat hari ini kemudian adanya koordinasi dengan Pemerintah Daerah.“Intinya kalau Pemda meminta OP lagi ya pasti kita layani,” kata Supriatno.

Sebelumnya, untuk menekan kenaikan harga beras, Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Bagian Ekonomi Setda Kuningan telah mengajukan Operasi Pasar (OP) Beras di lima eks kawedanan yaitu Kuningan, Cilimus, Kadugede, Ciawigebang dan Luragung dengan total 50 ton, namun Bulog hanya memberi 4 ton saja.

“Kita sudah mengajukan ke Bulog sejak Jumat kemarin dengan total 50 ton untuk 5 wilayah eks kawedanan,” kata Kabag Ekonomi Setda Kuningan Trisman Supriatna, Senin (2/3).

Dengan pengajuan OP Beras itu, lanjut Trisman dapat menekan harga beras yang melambung akhir-akhir ini. Meskipun saat ini penyaluran raskin sudah berjalan tapi tidak memengaruhi penekanan harga beras di pasar.

“Meskipun ada raskin, hingga saat ini tidak ada pengaruh ke harga beras di pasar, maka dari itu OP beras sangat diperlukan untuk menekan harga beras yang kini mencapai Rp12.000,” kata Trisman. (AAF)

http://news.fajarnews.com/read/2015/03/04/1938/warga.kecewa.beras.bulog.kualitasnya.kurang.bagus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar