Selasa, 10 Maret 2015

Polda Sulut Diminta Bongkar Mafia Raskin

Selasa, 10 Maret 2015

MANADO, MediaManado.com – Pihak kepolisian Daerah (Polda) Sulut diminta agar membongkar dan mengungkap serta menangkap mafia beras bagi rakyat miskin (Raskin) yang kini sememntara dipermainkan sejumlah oknum di daerah ini. Aksi yang dinilai menyengsarakan rakyat miskin ini sepatutnya dibongkar, agar penyalurannya bisa merata dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah dan kepada siapa beras ini ditujukan. Demikian disampaikan anggota Komisi I DPRD Sulut, Rasky Mokodompit, Senin (9/3) di gedung DPRD Sulut.
Menurut Mokodompit junior ini, praktik kejahatan dengan cara penimbunan, penyaluran yang tidak merata, dan disertai dengan permainan harga di pasaran, bahkan diduga kuat, beras raskin dari Bulog tersebut justru dimainkan para mafia beras di daerah untuk dicampurkan dengan beras lain dan dipasarkan ke pedagang, hingga ke pengecer di warung.
Sindikat beras miskin (Raskin) ini, memang sebenarnya sudah beraksi cukup lama. hanya saja, aksi kejahatan mereka belum ditelusuri pihak kepolisian daerah. Dampak dari aksi para mafia beras miskin di Sulut ini, sebenarnya berdampak luas bagi masyrakat, khususnya bagi mereka yang tidak bisa memperoleh beras dengan harga murah.
Pihak Bulog pun diminta untuk memberi perhatian serius terhadap persoalan permainan beras yang sebenarnya menjadi jatah bagi warga miskin. Aapalgi di Bulog sendiri terdapat pihak ketiga sebagai penyalur hingga di tingkat kabupaten dan kota serta desa dan kelurahan. Pada tingkatan inilah, banyak terjadi penyimpangan beras miskin. Ada banyak warga yang terdaftar sebagai penerima beras miskin, akhirnya harus berupaya membeli beras dengan harga mahal. Pasalnya, beras bagi warga miskin, tidak sampai pada si penerima sebenarnya.
“Untuk itu, perlu diselidiki. Masyarakatpun, harus memberi informasi terkait aksi para mafia di lapangan, termasuk para penyalur,” ujar Mokodompit. (ferry)

http://mediamanado.com/polda-sulut-diminta-bongkar-mafia-raskin/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar