Kamis, 12 Maret 2015

Ketua DPD: Bulog Harus Stabilkan Harga, Bukan Ikut Jualan Saat Harga Mahal

Rabu, 11 Maret 2015

CIMAHI, (PRLM).- Peran Badan Urusan Logistik (Bulog) harus dikembalikan menjadi penyangga stok kebutuhan pokok sehingga berfungsi menstabilkan harga di pasaran.

Demikian diungkapkan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman beserta jajarannya, disela-sela kunjungan ke Gudang Bulog Utama Jln. Mahar Martanegara Kota Cimahi, Rabu (11/3/2015).

"Harga beras sampai Rp 13.000/kg tidak harus terjadi apabila pemerintah sudah menyiapkan antisipasi intervensi pasar," katanya.

Menurut Irman, Bulog harus dikembalikan fungsinya sebagai penyangga stok negara. "Bukan sebagai perum yang harus mencari keuntungan semata. Apabila barang langka di pasaran maka Bulog harus menyalurkannya supaya masyarakat mudah mendapatkan, bukan malah ikut jualan," tuturnya.

Penguatan peran Bulog sebagai badan stabilitas harga kebutuhan pokok, lanjut Irman, dipercaya dapat melawan aksi spekulan dan mafia.

Dalam waktu dekat, DPR RI akan berkomunikasi dengan Presiden RI Joko Widodo terkait peran Bulog. Saat ini kelembagaan Bulog dibawah Kementrian BUMN, tapi dalam konteks menjaga stabilitas harga mestinya dibawah koordinasi Kementrian Perdagangan.

"Banyak implikasi negatif akibat kenaikan harga beras di pasaran, termasuk mempengaruhi angka inflasi cukup tinggi," ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut, Irman turut memeriksa kualitas raskin dan mencicipi beras mentah. Dia mengakui manajemen stok beras di Bulog wilayah Bandung Raya cukup tertata baik dan sudah meraih standar ISO. Bahkan, beberapa daerah sudah membebaskan biaya raskin bagi warga kurang mampu.

"Pada April mendatang harga beras akan kembali normal, bahkan diharapkan dapat turun lagi supaya beras yang jadi salah satu komponen keuangan dapat menekan inflasi," ucapnya. (Ririn NF/A-108)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar