Jumat, 02 Januari 2015

BPS Sulteng: Penyaluran Raskin Tidak Tepat Sasaran

Jumat, 2 Januari 2015

   Palu   (Antara News) - Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi (BPS) Sulawesi Tengah JB Priyono menyatakan penyaluran beras untuk orang miskin (raskin) di wilayahnya pada 2014 tidak tepat sasaran dan tidak tepat harga.

        "Ada kelompok orang kaya yang menerima raskin, itu sebenarnya tidak boleh," kata Priyono di palu, Jumat.

        Bahkan, katanya, harga raskin ada yang dijual Rp1.900 hingga Rp2.000 per kg, padahal seharusnya hanya Rp1.600 per kg. "Ini yang harus dicermati," katanya.

        Dia berharap penyaluran raskin ke depan bisa lebih tepat sasaran, tepat jumlah dan tepat harga agar beras itu bisa dinikmati warga yang berhak.

        Dia mengatakan struktur masyarakat Sulawesi Tengah saat ini dibagi lima kelompok berdasarkan status ekonomi.

        "Seharusnya dua kelompok terbawah yang menerima raskin, tapi pada kenyataannya kelompok lainnya juga menerima raskin," kata Priyono.

        Berdasarkan data yang dimiliknya BPS, jumlah penerima raskin hingga September 2014 dari masyarakat miskin sebanyak 208.710 penerima.

        Sementara orang kaya yang menerima raskin sekitar 30 ribu orang, dan membelinya dengan harga Rp2.000 per kilogram.

        Pagu raskin yang dialokasikan Pemerintah Pusat untuk penerima raskin di Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun anggaran 2014 sekitar 36 ribu ton.

        Jatah raskin tersebut telah selesai didistribusikan ke seluruh wilayah Sulawesi Tengah sejak Oktober 2014.

        Berdasarkan petunjuk pelaksanaan pendistribusian raskin, tanggung jawab Bulog menyalurkan beras hanya sampai pada titik distribusi yang telah disepakati bersama pemkot dan pemkab.

        Distribusi selanjutnya menjadi tanggungjawab dari pihak kecamatan dan desa/kelurahan yang akan menyalurkan kepada rumah tangga sasaran (RTS) di wilayah masing-masing.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar