Rabu, 17 Desember 2014

Kualitas Raskin di Depok Buruk

Rabu, 17 Desember 2014

KONFRONTASI-Anggota DPRD Kota Depok Rezky M Noor menilai kualitas beras untuk warga miskin di Kota Depok selama ini buruk dan merugikan masyarakat yang membutuhkan.

"Kami mendapatkan laporan dari warga kami, dimana mereka mengeluhkan kualitas buruk seperti bau, kuning, kutuan bahkan pendistribusian sering telat," katanya saat menemui warga RT 03/15 Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji, Selasa.

Menurut dia, akibat kualitas beras raskin kurang layak maka banyak warga yang tidak menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka hanya membeli beras raskin untuk digunakan sebagai pakan makanan hewan piaraan mereka karena kulitas beras raskin yang kuliatasnya tidak baik.

"Kami dapat keluhan dari warga kalau para warga Rumah Tepat Sasaran tidak mengambil beras raskin maka dimarahin, dan tidak mendapatkan jatah di bulan berikutnya dan terpaksa warga membelinya," katanya dalam keterangan tertulisnya.

Ia mengatakan untuk mendapatkan jatah beras raskin itu warga harus mengoceh uang sekitar Rp1800 untuk mendapatkan beras raskin satu kilogramnya.

Pihaknya meminta kepada Badan Urusan Logistik Bogor-Cianjur untuk memperbaiki kualitas beras raskin tersebut pada tahun depan.

"Kami belum tahu apakah pemerintah pusat akan menghentikan distribusi raskin ke warga miskin atau tidak, jika dilanjutkan ya kami minta kualitasnya diperbaiki," katanya.

Sementara itu Ketua Seksi Pertahanan Pangan Dinas Program Masyarakat Ketahanan Pangan (PMKP) Kota Depok Emma Lidya mengakui adanya beras raskin kualitasnya buruk ditiga kelurahan yakni Kelurahan Grogol, Kelurahan Jatijajar, dan Kelurahan Cilangkap. Warga menolak melakukan pendistribusian beras untuk orang miskis (raskin) dari Badan Urusan Logistik (Bulog) dengan jumlah mencapai 29 ton.

Beras tersebut dikembalikan karena memiliki kualitas yang buruk yaitu kuning, berbau, dan bubuk.

"Ada tiga kelurahan di Kota Depok yang menolak kepada pihak kami untuk melakukan pendistribusian raskin kepada warganya. Beras ditolak karena memiliki kualitas yang sangat buruk," katanya.[mr/rol]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar