Rabu, 03 Desember 2014

Kinerja Bulog Belum Maksimal

Selasa, 2 Desember 2014

Pontianak – Beberapa tahun ini, Indonesia sangat tergantung dengan ekspor bahan-bahan pertanian, terutama beras. Padahal, sektor pertanian bisa dipenuhi oleh pemerintah sendiri dilihat dari luasnya Indonesia sebagai negara kepulauan.

Dampaknya, menurut Dosen Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura, Duta Setiawan, masyarakat sangat tergantung dengan bahan pangan ekspor tersebut, apalagi beras. Padahal, stok beras lokal yang besar sebenarnya bisa memenuhi kebutuhan pangan nasional, apalagi lahan area sawah mengalami peningkatan.

Kinerja Bulog Kalbar menjadi sorotannya karena seharusnya Bulog bisa berperan aktif dan sebagai garda terdepan dalam perlindungan petani dan suplay beras di masyarakat. “Fungsi Bulog harus direvitalisasi agar perannya lebih maksimal dan lebih tepat sasaran dalam membantu petani dan suplay beras di masyarakat,” ujarnya.

Sejauh ini, fungsi Bulog belum maksimal, mengingat pasokan yang ada hingga penyebaran beras belum terjangkau hingga ke lapisan terbawah masyarakat akibat sejumlah kendala, terutama transportasi. “Kita ketahui sendiri masalah transportasi untuk menjangkau daerah-daerah terpencil sulit. Akibatnya, beras mahal.  Beras murah belum mereta akibat itu tadi, lemahnya infrastruktur. Semua di sini terkait, Bulog, pemerintah dan pendukung lainnya,” kata dia.

Belum lagi sistem ijon di masyarakat karena saat petani belum panen mereka terpaksa harus meminjam kepada para tengkulak. “Akibat dari itu biaya produksi tidak tercover petani. Ke depan, pemerintah memberikan subsidi pupuk yang lebih baik. Bulog bisa menjadi penyeimbang agar beras bisa terserap oleh masyarakat. Ketika melimpah, Bulog wajib juga menampung itu,” ujarnya. (sis)

http://www.volarefm.com/2014/12/kinerja-bulog-belum-maksimal/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar