Kamis, 06 November 2014

1,5 Ton Beras untuk Korban Banjir Tak Layak Konsumsi

Kamis, 6 November 2014

TRIBUNNEWS.COM, CALANG - Tim Tanggap Darurat Korban Bencana Banjir dan Tanah Longsor dari berbagai unsur yang dipimpin Kadishubkomintel Aceh, Rizal Aswandi, Rabu (5/11/2014) memantau kondisi terkini ruas jalan Gunung Paro, Kulu, dan Geurutee yang sedang dalam proses pekerjaan pasca-bencana beberapa hari lalu. Saat singgah di Posko Kantor Camat Jaya (Lamno), Kabupaten Aceh Jaya, secara tak terduga tim mendapat laporan dan melihat langsung adanya beras tak layak konsumsi yang diperuntukkan bagi korban bencana.
Berdasarkan penelurusan Serambi (Tribunnews.com Network) dan pengakuan Ketua Posko Kecamatan Jaya Muhadi SE kepada tim, ada 1,5 ton beras bantuan untuk korban banjir di Kecamatan Jaya (Lamno) tidak layak konsumsi, dengan kondisi butiran beras sudah kehitaman dan berjamur.
"Beras dari gudang Bulog Meulaboh itu belum berani kita distribusikan karena sudah pasti akan mengecewakan korban bencana. Tetapi menurut informasi, beras itu pasti diganti dengan yang lebih layak," kata Muhadi didampingi Sekretaris Posko Kecamatan Jaya, Ipen LD.
Wakil Bupati Aceh Jaya, Tgk Maulidi yang dimintai tanggapannya terhadap temuan beras busuk tersebut mengatakan tak ada masalah karena sudah ada kesepakatan dengan Bulog akan mengganti beras yang memang tidak layak konsumsi.
"Kalau memang tak layak, beras tersebut harus dikembalikan dan Bulog akan mengganti dengan yang layak konsumsi. Kita minta petugas lapangan lebih jeli dalam menerima pasokan beras, agar semua beras yang masuk nantinya tidak asal-asalan," tegas Wakil Bupati Aceh Jaya.
Kadishubkomintel Aceh, Rizal Aswandi didampingi unsur lainnya dari Tim Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor, di antaranya Kepala Bagian Hubungan Media Massa dan Penyiaran Biro Humas Setda Aceh Yusmadi Musa, Rahmat Thalib dan Roni Ahmad (Abuchik Sufi) dari Aceh Centre, dan Nasir Nurdin dari RAPI Aceh yang juga unsur Pers, menilai secara umum aktivitas posko lapangan penanggulangan korban bencana, baik di Lhokseudu (Aceh Besar) maupun Lamno (Aceh Jaya) berjalan baik.
Hingga kemarin, kata Rizal, penanganan jalur Gunung Paro, Kulu, dan Geurute berjalan lancar, bahkan jalur pegunungan tersebut mulai dilintasi truk pengangkut kebutuhan pokok termasuk elpiji meski dengan tonase terbatas.
Rizal juga menyebutkan, sepanjang jalur pegunungan tersebut setidaknya ada delapan rambu-rambu peringatan rawan longsor yang rusak sehingga perlu diganti. Begitu juga kaca cembung sebagai pedoman untuk pengguna jalan, tercatat setidaknya ada tiga yang sudah kurang berfungsi.
"Semuanya akan kita ganti atau perbaiki. Kita juga berharap pihak PLN bisa secepatnya membenahi jaringan dan tiang listrik yang tumbang di sepanjang jalur pegunungan tersebut," kata Rizal.

http://www.tribunnews.com/regional/2014/11/06/15-ton-beras-untuk-korban-banjir-tak-layak-konsumsi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar