Rabu, 08 Oktober 2014

PMII Palembang: Raskin Pecah-Pecah dan Berkutu

Selasa, 7 Oktober 2014

RMOL. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Palembang menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Sumsel, Selasa (7/10).

Aksi unjuk rasa berkaitan dengan beras miskin (raskin) yang dinilai massa PMII tidak layak dikonsumsi. Pasalnya, hasil investigasi selama satu bulan terakhir, timnya mendapati raskin tersebut pecah-pecah dan berkutu.

"Mengenai bulog, beras miskin kualitasnya sangat tidak layak, hasil penyelidikan kami raskin tidak layak dikonsumsi, pecah-pecah, dan kutuan," ujar Eza Triandi, Sekretaris Umum PMII Kota Palembang dalam orasinya.

Disampaikan massa, selain pecah-pecah dan berkutu, Raskin yang dibagikan untuk masyarakat Palembang juga dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp30-50 ribu.

"Kami minta DPRD Sumsel untuk mengawasi distribusi raskin, pasalnya ada indikasi penjualan beras di lapangan dimana setiap RT dan kecamatan, bervariasi harganya, kita pertanyakan variasi harga ini, apakaha ada kongkalikong, main mata. Kami tak ingin kaum miskin kota dianiaya," teriaknya.

Massa pun menyampaikan tiga pernyataan sikap kepada DPRD Sumsel, yakni apabila bulog tidak sanggup mengganti yang lebih berkualitas maka PMII mendesak kepada pemerintah provinsi dan DPRD Sumsel agar mengganti merek dan kualitas beras yang lebih efektif dan berkualitas.

Pernyataan sikap selanjutnya, massa PMII meminta transparansi keuangan distribusi beras miskin kepada pihak bulog, hal lain massa juga mendesak kepada pemerintah provinsi dan DPRD Sumsel mengawasi kinerja bulog terkait distribusi beras miskin tersebut.

Sementara setelah berorasi, massa disambut Ketua DPRD Sumsel Sementara Chairul S Matdya bersama sejumlah anggota DPRD Sumsel lainnya.

Salah satu anggota DPRD Sumsel, Zainuddin mengatakan setelah terbentuk komisi di DPRD Sumsel, maka akan memanggil kepala bulog untuk dimintai keterangan terkait keluh kesah yang disampaikan massa PMII.

"Sekarang ini kita baru akan bentuk komisi-komisi, setelah terbentuk komisi, kami akan panggil kepala Bulog," ujarnya.[aar]

http://m.rmolsumsel.com/news.php?id=14646

Tidak ada komentar:

Posting Komentar