Selasa, 30 September 2014

Diduga Ada Mafia Raskin, Rekanan Angkutan Bulog Harus Diawasi

Minggu, 28 September 2014

MALINGPING, BANPOS – Terkait seringnya warga rumah tangga miskin penerima manfaat (RTM-PM) di Lebak Selatan yang selalu mengeluhkan mendapatkan raskin jelek karena kusam dan berdebu, salah seorang rekanan penyedia beras untuk Bulog di Lebak Sealatan membantah bahwa pihaknya tidak pernah mencederai kualitas beras pesanan Bulog. Namun ia mengherankan, padahal beras yang dikirimya itu selalu utuh dan bagus, tetapi perubahan terjadi saat pendistribusian.

Dirinya juga menuding, ada rekanan perusahaan angkutan beras Bulog yang main mata, dan perlu diawasi. Karena ia menduga permainan itu justru mungkin terjadi disana.

Saat menghubungi BANPOS, Minggu (29/9) salah satu rekanan Bulog ternama yang identitasnya secara wanti-wanti minta jangan disebutkan. Ia mengatakan, bahwa pihaknya sebagai rekanan pengadaan raskin yang bekerjasama dengan Bulog selalu mengirimkan kualitas beras yang bagus dan layak konsumsi, namun karena ada keterlibatan rekanan distributor angkutan Bulog yang merangkap sebagai rekanan penyalur raskin juga, maka beras itu ada perubahan.

“Ya kalau beras dari kami semuanya bagus dan boleh uji kualitas, kami tidak tahu kenapa beras itu sampai di penerima manfaat kok jadi berubah jelek,” katanya.

Dia juga membantah, bahwa pihaknya menolak kalau dituding sebagai mafia raskin. Gara-gara kondisi raskin yang kusam berdebu dan tidaka layak makan tersebut.

“Kalau tidak percaya, silahkan beras kiriman saya itu diuji kualitas di Bulog. Setiap kami kirim ke angkutan, dan kami siap mempertanggungjawabkan jika ada beras yang disebut tidak layak makan itu,” bantahnya.

Lanjutnya, untuk Bulog Subdrive Lebak-Pandeglang saat ini memang ada kerjasama angkutan raskin dengan rekanan pemilik armada sehingga angkutan itu pun dimonopoli pemilik armada yang juga merangkap rekanan penyedia raskin pula. Dia mencontohkan, bahwa untuk kawasan Serang dan Cilegon itu tidak ada rekanan angkutan Bulog.

“Kalau di Bulog sini armada angkut pun ada rekanannya, tapi di daerah Serang Cilegon tidak ada, jadi raskin itu bebas dikirim oleh angkutan manapun tanpa ada rekanan armada angkut,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Gudang Bulog Wilayah Lebak Selatan di Malingping, Naek Fedrianto, saat dihubungi via telepon membantahnya, bahwa pihaknya selalu mengawasi beras Bulog dari mulai di rekanan, saat masuk gudang hingga pendistribusian.

“Tidak benar kalau ada dugaan beras Bulog itu terjadi perubahan pada pendistribusian hingga ke titik sasaran, dan selama ini beras yang kami kirim selalu dijaga mutu dan kualitasnya hingga pengawasan saat dikirim ke desa-desa,” sanggahnya.

Menurut Naek, hingga saat ini pihaknya pun masih terus melakukan uji petik ke setiap titik sasaran menyangkut dugaan adanya kualitas beras yang sering dituding kualitas tak layak dimakan itu.

“Tapi hingga saat ini kami belum menemukan laporan adanya beras yang kualitas buruk sebagaimana yang diberitakan media masa dari sumber warga penerima manfaat.

“Ya beritanya senter sih, tapi sampai saat ini kami belum menerima laporan dari tim kami kalau ada beras raskin yang kualitasnya jelek,” ujarnya.

Terpisah, salah seorang warga RTM-PM di Malingping, Zen Zaenuddin saat menghubungi BANPOS, Minggu (28/9/14), dirinya menuding pihak Bulog itu tidak obyektif dalam membela kepentingan warga miskin. Dan malah menganggap selama ini kualitas beras dari mereka selalu baik, padahal sebaliknya,  bahwa beras raskin kusam dan berdebu dan tidak layak dikonsumsi itu fakta adanya.

“Pokoknya sampai saat ini sampel beras raskin jelek yang saya beli itu hingga kini selalu saya simpan untuk bukti agar masalah ini tidak dianggap main-main,” tegasnya.(K-9)

http://bantenpos.co/arsip/2014/09/diduga-ada-mafia-raskin-rekanan-angkutan-bulog-harus-diawasi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar