Minggu, 10 Agustus 2014

Warga Cirebon Timur : Raskin Layak untuk Pakan Ternak

Sabtu, 9 Agustus 2014

CIREBON -- Warga Desa Sumurkondang, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon mengeluhkan buruknya kualitas beras untuk warga miskin (raskin) yang dibagiakan kepada mereka. Meskipun tak dapat membeli beras di pasar, warga terpaksa menolak raskin yang dinilai lebih layak untuk dijadikan pakan ternak itu.

Salah seorang warga, Iyah (30) mengatakan, ia sudah lama menjadi penerima raskin di Desa Sumurkondang. Namun baru kali ini raskin yang diterima berkualitas sangat buruk. "Berasnya berwarna kuning dengan bau yang tidak sedap dan banyak kutunya," tutur Iyah saat ditemui Jumat (8/8/2014).

Menurut Iyah, bau busuk dari beras tersebut jelas sangat mengganggu. Bahkan bau tersebut tak hilang setelah Iyah mencoba mencuci segenggam sampel beras yang menjadi jatahnya. Warna kuningnya pun rampak seperti beras yang terlalu lama disimpan dalam kondisi sangat lembab.

Iyah pun menegaskan bahwa ia akan segera mengembalikan raskin tersebut ke pihak desa untuk dikembalikan ke Badan Urusan Logistik (Bulog) Cirebon sebagai penyalurnya. Ia berharap, Bulog bisa mengirimkan raskin pengganti dengan kualitas baik seperti sebelumnya.

Hal senada diungkapkan warga lain, Sumardi (40). Ia bahkan mengaku bahwa ayam peliharaannya saja tak mau memakan beras bau dan berkutu tersebut.

"Saya berpikiran bahwa beras seperti ini lebih cocok untuk pakan ayam, bukan makanan manusia. Setelah saya coba berika setengah kepal, ternyata ayam saya saja tak mau makan beras itu," ujarnya

Sementara itu puluhan warga lain juga mengeluhkan hal yang sama. Beruntung mereka sempat memeriksa raskin tersebut sebelum dibawa ke rumah, sehingga bisa langsung menolaknya.

"Jangankan warga, kami juga kecewa dengan kualitas raskin yang didistribusikan ke desa kami bulan ini," ujar Kuwu Desa Sumurkondang, Heriyanto.

Heriyanto menegaskan, kualitas raskin yang diterima warga desanya bulan ini memang sangat buruk dan lebih tepat untuk dijadikan pakant ternak. Oleh karena itu Heriyanto berjanji akan menindaklanjuti masalah tersebut dan mempertanyakannya ke pihak Bulog.

Menurut Heriyanto, raskin memang beras murah yang diperuntukan untuk warga tidak mampu. Namun bagaimanapun, mereka tetap manusia dan harus mengonsumsi makanan yang layak untuk manusia.

Di sisi lain, Heriyanto masih berpikiran positif dan menganggap kejadian tersebut sebagai kesalahan teknis distribusi. Ia berharap pengawasan distribusi dan kualitas raskin ke depan lebih diawasi ketat agar hal serupa tidak terulang lagi.

"Jangan karena murah, pengawasan kualitasnya tidak baik. Kami berharap pihak desa nantinya bisa mengawal distribusi raskin sejak dari gudang, sehingga tidak bermasalah setelah sampai di desa dan dibagikan ke masyarakat," tutur Heriyanto. PRLM

http://www.klikcirebon.net/2014/08/warga-cirebon-timur-raskin-layak-untuk.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar