Jumat, 22 Agustus 2014

Bulog Telah Realisasikan Impor 10.000 Ton Beras‏

Jumat, 22 Agustus 2014

Jakarta, GATRAnews - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) mengaku telah merealisasikan impor beras sebanyak 10.000 ton hingga pertengahan Agustus ini. Impor beras 10.000 ton ini merupakan bagian dari impor beras tahap pertama yang dilakukan Bulog. Direncanakan, hingga akhir Agustus sebanyak 50.000 ton beras impor sudah masuk ke gudang-gudang Bulog.

"Kira-kira akhir Agustus ini masuk seluruhnya. Yang sudah masuk sekarang sekitar 10 ribu ton," kata Sutarto Alimoeso, Dirut Perum Bulog, kepada GATRAnews, Jumat (22/8). Sebanyak 10.000 ton beras impor tersebut kini tersimpan di gudang milik Bulog di Jakarta.

Adapun, 40.000 ton beras lagi yang akan diimpor hingga akhir Agustus bakal disimpan di Jakarta dan Medan. Alasannya, sarana transportasi untuk pengiriman beras dari Medan dan Jakarta ke daerah-daerah lain sangat memadai. "Dari sini bisa disebarkan ke Kalimantan, Sulawesi," ujarnya.

Selain itu, Jakarta merupakan barometer harga beras nasional, karena itu perlu sangat dijaga stabilitas harga berasnya. Sejauh ini, stok beras Bulog di seluruh Indonesia masih 1,8 juta ton atau setara dengan 7 bulan penyaluran, dengan asumsi penyaluran beras Bulog sebesar 250.000 ton beras per bulan.

"Kalau sekarang stok Bulog masih cukup baik, masih sangat aman," tandas Sutarto. Sebelumnya diberitakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi sedikit kenaikan harga beras pada bulan Juli lalu. Meski kenaikan harga beras masih di bawah 1%, Kementerian Perdagangan segera melakukan antisipasi karena pasokan beras nasional mulai menurun pasca berakhirnya masa panen pada akhir Juli. Bulan ini, 50.000 ton beras impor dari Vietnam sudah masuk ke gudang-gudang Perum Bulog.

"Kemeneterian Perdagangan sudah mengantisipasi permasalahan produksi beras nasional. Bagaimanapun saya sudah menginstruksikan Bulog untuk mengimpor beras, bahkan 50 ribu ton sudah sampai di Indonesia di Gudang Bulog untuk mengantisipasi kekurangan pasokan," kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, beberapa waktu lalu.

Dia menambahkan, pemerintah tidak hanya mengantisipasi kekurangan pasokan beras kualitas medium, tapi juga beras premium. Sebab, konsumsi beras premium sudah mencapai 30% dari total konsumsi beras nasional dan terus meningkat mengikuti kenaikan pendapatan masyarakat. "Artinya, kekurangan beras premium akan menaikkan harga beras secara keseluruhan. Jadi, saya juga bisa punya mekanisme untuk intervensi pasar beras premium," ujarnya.

Karena itu, Kemendag menugaskan Bulog untuk tidak hanya mengimpor beras medium, tapi juga beras premium. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, dari izin impor beras sebesar 500.000 ton yang diberikan kepada Bulog, 300.000 diantaranya adalah beras medium dan sisanya beras premium. "Bulog bukan hanya mengimpor beras medium, tapi juga premium," ucap dia.

Diperkirakan, kekurangan pasokan beras akan mulai terjadi sebulan setelah berakhirnya masa panen. Karena itu, Bulog harus meningkatkan stok beras di dalam negeri pada akhir Agustus. "Biasanya sebulan setelah hasil panen mulai terlihat ada penurunan jumlah suplai," ungkap Lutfi.

Lebih lanjut, dirinya menegaskan bahwa masyarakat tak perlu panik karena pemerintah telah mengantisipasi terjadinya kekurangan stok beras. "Untuk itu kita sudah antisipasi, pokoknya jangan takut. Beras ada dan tersedia," tandasnya.

http://www.gatra.com/ekonomi-1/59472-bulog-telah-realisasikan-impor-10-ribu-ton-beras%E2%80%8F.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar