Senin, 11 Agustus 2014

BERAS RASKIN BERKUTU DAN BERDEDAK SERTA BAU APEK, BULOG PIDIE JAYA BUNGKAM

Minggu, 10 Agustus 2014

Meureudu - Warga tujuh Desa, Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya, mengeluh soal pemberian jatah beras miskin (Raskin). Betapa tidak raskin itu dinilai tidak layak untuk di konsumsi karena bercampur dedak dan berwarna yang mengeluarkan bau tak sedap.

Dari pantauan jurnalaceh.co, beras raskin yang diterima warga terlihat agak kekuning- kuningan dan berbau agak apek. Bahkan, saat warga membuka satu karung yang masih utuh pun beras dengan kondisi yang sama juga ditemukan..

Selain berwarna agak kekuning- kuningan, beras raskin itu juga berkutu dan berdedak saat dibuka. Padahal beras yang baru saja dibagikan tersebut dalam kondisi masih dalam karung.

Keluhan semacam ini ternyata tidak hanya dialami oleh satu atau dua orang saja. Hampir semua penerima raskin di tujuh desa dalam kecamatan Ulim kondisi berasnya hampir sama. Geuchik Drien Tujoh,Hasballah Ali, mengatakan, hampir semua warga miskin di desanya menerima beras raskin dengan kondisi yang sama dengan yang dia terima.

Bahkan beras yang mereka terima ternyata sudah berdebu dan ditemukan banyak dedak dan berwarna.  " Ada tujuh desa disini yang beras yang sama yaitu, Desa Sunong, Blang Kuta, Alue Me, Drien Tujoh, Alue Sane, Lhok Pusong dan Garu, yang terima beras tak layak pakai," terangnya.

Melihat kondisi beras raskin yang diterimanya bercampur dedak, lelaki  setengah abad itu pun dengan sangat terpaksa mengkonsumsi  karena tidak mampu membeli beras yang layak. " Saya khawatir dengan mengkonsumsi raskin yang bercampur dedak itu membahayakan bagi masyarakat," ungkapnya Said Nasir. Dia menjelaskan, raskin itu diterima beberapa hari lalu yang disalurkan langsung di desanya.

Sementara pihak Bulog Pidie Jaya, saat dihubungi media untuk diminta tanggapannya sampai berita ini dimediakan belum ada tanggapan sama sekali. (pangwa).

http://www.jurnalaceh.co/index.php/aceh/pidie/item/1456-beras-raskin-berkutu-dan-berdedak-serta-bau-apek-bulog-pidie-jaya-bungkam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar