Rabu, 20 Agustus 2014

AKSI DI BULOG DAN PEMKAB, MASSA FMPR KRITISI KUALITAS RASKIN

Selasa, 19 Agustus 2014

RANGKASBITUNG, (KB).-
Puluhan massa yang menamakan diri Forum Masyarakat Peduli Raskin (FMPR) melakukan aksi di depan kantor Subdivre Bulog Lebak yang terletak di jalan raya Rangkasbitung-Pandeglang KM 10, Selasa (19/8).
Sebelum mendatangi Bulog, masa yang sebagian besar berasal dari wilayah selatan kabupaten Lebak dan Kecamatan Cibadak tersebut, berjalan kaki dari Mapolsek Warung Gunung menuju kantor Bulog yang berjarak sekitar 300 meter.
Pada aksi itu, beberapa peserta aksi membawa beberapa liter contoh beras raskin yang dinilai mereka kurang baik karena memiliki warna kekuning-kuningan dan berjamur, meskipun tidak disebutkan dari desa mana contoh raskin itu. Setelah puas berunjuk rasa di kantor bulog dengan pengawalan dari 60 petugas kepolisian, para pendemo melanjutkan aksinya menuju Kantor Pemkab Lebak. Selain berorasi, perwakilan massa juga menyerahkan contoh beras raskin.
Pada aksi di Bulog. massa menuntut agar bulog Lebak dan Pandeglang meemperbaki kualitas raskin yang disalurkan ke masyarakat dan menghentikan kerjasama dengan Hj At, salah satu mitra bulog yang berdomisili di Pandeglang.
“Kami minta kepada bulog untuk memperbaiki kualitas raskin yang disalurkan kepada masyarakat,agar masyarakat penerima manfaat dapat mengkonsumsi beras yang layak,” ujar seorang pendemo.
Bahkan salah satu orator, Firman Alamsyah menuding bulog telah ‘main mata’ dengan salah seorang mitra asal Pandeglang berinisal H At dalam pengadaan raskin yang berkualitas jelek untuk disalurkan kepada masarakat.
“Kami minta kepada bulog untuk memutuskan kontrak dengan H At yang sudah memonopoli pengadaan raskin di Lebak dan Pandeglang,” teriak seorang pendemo.
Sementara pada aksi di Pemkab, pengunjuk rasa menuntut Pemkab Lebak segera melakukan evaluasi atas kinerja Bulog, dan memperketat monitoring terhadap kualitas dan kuantitas raskin di Lebak.

Muatan Politis

Menanggapi aksi itu, salah seorang mitra bulog dari CV Megajaya,Wanasalam H. Agus Supriyatna, membantah adanya monopoli pengadaan dari salah seorang kontraktor di era kepemimpinan Herman Sadik menjadi Kasubdivre Lebak dan Pandeglang.
“Justru di kepemimpinan pak Herman inilah tidak ada lagi monopoli pengadaan oleh salah satu kontraktor atau mitra,” ungkap Agus.
Agus menegaskan, di kepemimpinan Herman Sadik lah kualitas raskin jauh lebih baik dari tahun sebelumnya dan 99,9 persen sampai ke penerima manfaat. “Saya menduga,aksi yang dilakukan oleh orang yang menamakan diri FMPR ini sarat muatan politis,karena apa yang mereka tuduhkan itu tidak benar,” ujarnya.
Sementara itu Kasubdivre Lebak dan Pandeglang, Herman Sadik kepada sejumlah wartawan mengaku sangat berterima kasih kepada masyarakat yang mau mengkritik kinerja bulog. “Kami mengapresiasi aksi mereka yang kami nilai sebagai wujud kepedulian mereka pada masyarakat dan kinerja kami. Insya Allah adanya aksi masyarakat ini menjadi pemacu semangat kami dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” kata Herman.
Herman Menegaskan, sebagai putra daerah dirinya memiliki tanggungjawab moral dalam memberikan pelayanan kepada masyarkat Lebak dan Pandeglang, khusunya dalam pengadaan raskin yang layak untuk dikonsumsi.
Bahkan Herman tidak segan segan memotong kuota pengadaan mitra yang selama ini memonopoli pengadaan raskin di bulog Lebak dan Pandeglang,agar tidak ada dugaan terjadi kongkalingkong antara bulog dengan mitra
“Saya juga heran, katanya ada salah satu mitra yang memonopoli pengadaan di bulog Lebak dan Pandeglang,justru saya memotong kuota dia hingga 50 persen dari tahun sebelumnya,” pungkasnya. (H-34)***

http://kabar-banten.com/news/detail/20562

Tidak ada komentar:

Posting Komentar