Jumat, 18 Juli 2014

Dugaan Korupsi Bulog Divre Sumut Mengemuka

Jumat, 18 Juli 2014

Medan-ORBIT: Indonesia pernah diguncang kasus Buloggate. Kini Provinsi Sumatera Utara tampaknya juga akan mengurusi persoalan yang ada di Badan Urusan Logistik Divisi Regional I Sumut (Bulog Divre I Sumut). Belakangan ini, persoalan yang ada di Bulog Divre Sumut terungkap ke permukaan. Dari informasi dihimpun Harian Orbit hingga Rabu (16/7), masyarakat mempertanyakan distribusi beras untuk orang miskin (raskin) yang disalurkan setiap tahunnya.
Kata Aktivis Barisan Rakyat Pemantau Aparatur Korupsi (Barapaksi) Otti S Batubara, tahun 2013 masyarakat yang berhak seharusnya memperoleh raskin sebanyak 15 kali dalam setahun. Namun nyatanya, Bulog hanya menyalurkan sebanyak 12 kali dalam tahun itu.
”Ke mana penyaluran 3 kali lagi itu. Seharusnya jatah tersebut diberikan kepada masyarakat,” kata Otti tanpa merinci jumlah anggaran untuk penyaluran raskin tersebut.
Tambah Otti, prosedur pendistribusian raskin ke sejumlah wilayah di Sumut juga dipertanyakan. Kata Otti, mendistribusikan raskin itu tentunya memerlukan armada angkutan yang tidak sedikit jumlahnya.
Kemudian, dari armada angkutan darat atau pun laut, Otti juga mempertanyakan pengadaan bahanbakar untuk armada angkutan tersebut.
”Nah, pengadaan armada angkutan beserta bahanbakarnya itu bagaimana mekanismenya. Apakah ini proses tender atau penunjukan langsung. Jika penunjukan langsung, ini menyalah karena sudah pasti untuk armada dan bahanbakarnya membutuhkan biaya miliaran rupiah dalam setahun,” terang Otti.
Tak hanya itu, pertanyaan yang sama juga diungkap elemen Forum Komunitas Orang Miskin (Formikom) Sumut, Lipen Simanjuntak. Bahkan dikatakan Lipen, pada tahun 2013 masyarakat penerima raskin hanya memperoleh 12 kali pembagian raskin dari 15 kali yang seharusnya.
”Jika sudah begini, kami menganggap ada dugaan penyimpangan anggaran di tubuh Bulog Sumut beserta mitra kerjanya selama ini,” kata Lipen.
Di sisi lain, Lipen juga membeberkan kualitas raskin yang diterima masyarakat yang tidak laik konsumsi. ”Dari hasil temuan dimasyarakat, raskin yang diterima masyarakat banyak yang berkutu dan tidak layak konsumsi,” katanya.
Meninggal di Kampung
Untuk itu, Lipen dan Formikom akan menggelar aksi demonstrasi ke Bulog Divre Sumut Jalan Gatot Subroto Medan pada Kamis (hari ini-red) untuk mempertanyakan persoalan itu kepada pimpinan Bulog.
”Makanya kami akan demo karena pertanyaan ini tidak pernah ditanggapi,” kata Lipen.
Harian Orbit dalam dua hari ini mengkonfirmasi langsung ke Bulog Divre Sumut. Hari pertama konfirmasi pada Selasa (15/7), Harian Orbit berusaha menjumpai Kabag Humas Bulog Divre I Sumut Rudy Adlyn Damanik. Namun dia tak berada di tempat.
Salah satu pegawai Bulog Divre Sumut, I Purba mengatakan seluruh pimpinan dan humas sedang pergi ke luar kantor untuk menghadiri suatu acara.
”Semua pergi bang, humasnya pun tidak ada. Besok saja lah datang,” kata pegawai itu.
Konfirmasi kedua pada Rabu (16/7) Harian Orbit kembali mendatangi Kantor Bulog Divre Sumut. Namun salah seorang petugas sekuriti yang enggan menyebutkan identitasnya mengatakan humas tidak juga bisa ditemui karena tidak berada di tempat. ”Humasnya mungkin keluar rapat,” katanya.
Tidak berapa lama, Harian Orbit mencoba masuk ke ruangan. Namun petugas sekuriti mengeluarkan pernyataan berbeda. ”Katanya dalam seminggu dia (humas) tidak masuk karena keluarganya ada yang meninggal di kampung,” ujarnya.
Harian Orbit pun mengkonfirmasi humas Rudy Adlyn Damanik ke nomor selulernya di nomor 082162174xxx. Namun tak ada tanggapan atas sambungan telepon dan pesan yang terkirim.Om-Jam

http://www.harianorbit.com/dugaan-korupsi-bulog-divre-sumut-mengemuka/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar