Kamis, 24 Juli 2014

Distribusi Merusak Kualitas Raskin

Rabu, 23 Juli 2014

GUDANG BULOG: Tempat penyimpanan Raskin milik Bulog yang dapat menampung hingga 2000 ton di Jalan Tjilik Riwut Km 7,5 Kota Palangka Raya.
PALANGKA RAYA – Ditemukannya sejumlah Beras Miskin (Raskin) yang tidak layak konsumsi di masyarakat, diduga disebabkan proses pendistribusiannya. Terlebih diyakini kecil kemungkinan kerusakan ini terjadi dalam gudang penyimpanan, karena sistem dan tempatnya sudah sesuai standar.
“Adanya Raskin yang diterima masyarakat tidak layak untuk dikonsumsi, kemungkinan akibat proses distribusinya, baik yang lewat darat, laut dan sungai, seperti terkena air pada saat pengiriman dan ketika diserahkan kepada masyarakat baru hal ini terlihat,” kata Kepala Bulog Divre Kalteng Soejono kepada Kalteng Pos di kantornya, Senin (21/7).
Menurutnya, ratusan ton beras yang disalurkan ke masyarakat baru kali ini terjadi ada yang tidak layak dimakan. Ia menegaskan, dari 1.672 karung hanya ditemukan 3 karung raskin yang tidak layak dikonsumsi.
Hal itu bisa terjadi, kata dia, karena saat ini sudah tidak boleh lagi ada pemeriksaan mengambil sampel atau contoh dengan memakai gancu, karena akan ada penyusutan berat.
“Sebenarnya untuk hal ini sudah kita sosialisasikan, kalau ditemukan Raskin yang tidak layak konsumsi harus segera dilaporkan kepada petugas di titik bagi atau dapat langsung ke kami tergantung mana yang lebih mudah dan cepat tanpa dipungut biaya apapun, sesuai dengan pedoman  umum dan petunjuk pelaksanaan penyaluran raskin,” kata Soejono.
Ditambahkannya, pendistribusian raskin dari gudang Bulog sampai titik distribusi tanggung jawab Bulog. Sedangkan dari titik distribusi ke titik bagi atau titik sasaran penerima tanggung jawab pelaksana titik bagi.
Di tempat terpisah, Noor Rahmadan, kepala gudang GBB Bukit Tunggal, menjelaskan penyimpanan di gudang Bulog hingga 2000 ton beras ini sesuai standar sistem penyimpanan. Selain itu, juga dilakukan penanganan hama dengan spraying rutin 1 bulan sekali dan fumigasi (memasukkan gas ke dalam sungkup) 3 bulan sekali kecuali jika ditemukan serangan hama yang sedang, maka akan dilakukan fumigasi secepatnya.
“Beras yang disimpan di gudang kami paling lama 6 bulan, dan fasilitas penyimpanan beras kami sudah sesuai standar serta layak dan dilakukan penanganan hama secara rutin, jadi kemungkinan kerusakan akibat penyimpanan sangat kecil,” tutur Noor Rahmadan.
Dijelaskan, dua gudang yang ada semuanya dalam kondisi baik, hanya pelaksanaan bongkar muat dan penyimpanan berasnya masih secara manual tidak menggunakan alat bantu apapun, mengandalkan 14 pekerja bongkar muat harian. (*/ryo/abe)

http://kaltengpos.web.id/berita/detail/9663/-distribusi-merusak-kualitas-raskin.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar