Rabu, 23 Juli 2014

Bulog Papua Tidak Tahu,28 Ribu Ton Beras Busuk

Rabu, 23 Juli 2014

JAYAPURA [PAPOS] – Badan Urusan Logistik Divisi Regional Papua dan Papua Barat sama sekali tidak mengetahui temuan 28 ribu ton beras bulog yang sudah dalam keadaan busuk, berkutu dan tak layak konsumsi di gudang milik PD Irian Bhakti cabang Wamena.
Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Papua dan Papua Barat, Benhur Ngkaimi mengklaim, pihaknya baru mengetahui lewat media soal adanya temuan beras bulog dalam keadaan rusak dan tidak pantas dikonsumsi, pada gudang milik PD Irian Bhakti di Wamena.

“Kami baru mengetahui lewat media dan akan mengecek langsung lewat sub bulog di Wamena,” ungkap Benhur Ngkaimi kepada wartawan, Selasa (22/7/2017).

Benhur menyampaikan, mekanisme di bulog sudah sangat jelas, bilamana ada pihak-pihak yang menemukan beras kurang layak atau rusak, segera dilaporkan dan bulog siap mengganti.

“Kita kan sudah punya mekanisme. Kita sudah sampaikan beras apapun yang kira-kira ditemukan kurang layak, silahkan dilaporkan dan kita siap ganti,” tegas Benhur.

Ia menjelaskan beras-beras bulog itu dapat tersimpan 6 bulan atau hingga 1 tahun, itu bila tersimpan di gudang dolog. Sebab mereka punya sistim penyimpanan yang terkontrol dan selalu diawasi. Berbeda dengan gudang penyimpanan pihak lain.

Ngkaimi yang sebelumnya menjabat 14 bulan di Bulog Kadivre Sulawesi Utara menambahkan, apalagi Papua yang bukan daerah sentra dan masih tergantung atau ketergantungan dengan daerah-daerah luar Papua seperti pulau Jawa dan Sulawesi Selatan sangat tinggi.

“Kebutuhan kita setahun itu kurang lebih 200 ribu ton untuk Papua dan Papua Barat,” katanya merinci.

Benhur bilang untuk di tanah Papua baru bisa menghasilkan produksi sendiri kurang lebih 30 ribu ton, itu pun hanya Merauke kurang lebih 29 ribu ton, Manokwari seribuan ton dan Nabire 200 ton hingga 300 ton tiap tahun.

Artinya kita di Papua itu harus datangkan kurang lebih 170 ribu ton dari Jawa dan Sulsel. Menurutnya beras adalah barang organik, dan sudah pasti di-atas 3 bulan tentu mengalami penurunan kualitas. Sehingga dengan begitu bulog sadar, tahu hal itu akan terjadi, maka pihaknya selalu memperingatkan kepada semua pihak bila ditemukan beras yang tidak layak silahkan melapor dan siap diganti.

“Kami pun warning kepada teman-teman, PNS maupun beras raskin, ya monggo, kalau ada yang ditemukan kualitasnya di-bawah menurut teman-teman laporkan saja akan kita ganti,” demikian Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Papua dan Papua Barat, Benhur Ngkaimi. [jen]

http://www.papuapos.com/index.php/utama/item/4692-bulog-papua-tidak-tahu28-ribu-ton-beras-busuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar