25 Juni 2013
Senayan - Program surplus beras
10 juta ton tahun 2014 yang dicanangkan pemerintah masih bisa tercapai.
Selain fokus program, yang terpenting benih yang akan digunakan jangan
benih impor.
Hal tersebut disampaikan Anggota Badan Anggaran
(Banggar) DPR RI dari F-PDIP Mindo Sianipar saat rapat Panja Rencana
Kerja Pemerintah (RKP) 2014 di Ruang Banggar, Selasa (25/6).
Mindo
mengatakan, meskipun benih impor dapat meningkatkan produksi padi,
namun itu tidak cocok dengan tanah di Indonesia. "Apakah target surplus
10 juta beras bisa tercapai? Saya jawab bisa asalkan benihnya jangan
impor," jelas Mindo.
Sementara, Deputi Bidang Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional
(PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Endah
Murniningtyas mengatakan, surplus beras 10 juta ton masuk dalam RKP
ketahanan pangan. Ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi seperti
peningkatan produksi, pengaruh iklim, adanya alih fungsi lahan dan
gejolak harga pangan global. "Beberapa program seperti perbaikan
jaringan irigasi yang rusak dan integrasi irigasi primer dan sekunder
akan dilakukan," kata Endah.
Pada 2014, untuk menjaga ketahanan
pangan nasional, target produksi padi mencapai 76,6 juta ton, untuk
jagung akan ditingkatkan sampai 10 persen, kedelai dan tebu 20 persen.
http://www.jurnalparlemen.com/view/4409/surplus-beras-10-juta-ton-tercapai-asal-tidak-gunakan-benih-impor.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar