25 Juni 2013
TEMPO.CO, Jakarta -- Ketua Komisi Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat Romahurmuziy meminta pemerintah tidak terburu-buru mengambil langkah impor ketika harga komoditas pangan naik. "Jangan menggampangkan impor," katanya di sela diskusi di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa, 25 Juni 2013.
Pernyataan
itu menanggapi Menteri Perdagangan Gita Wirjawan yang mengatakan akan
mengimpor beberapa komoditas, seperti cabai, kentang, dan bawang putih.
Alasannya, pasokan bahan pangan itu berkurang dan menyebabkan harga
merangkak naik.
Romahurmuziy menilai, menstabilkan harga untuk
menekan inflasi adalah alasan yang baik. Apalagi, setelah harga BBM
bersubsidi naik, menjelang liburan, bulan puasa, dan Lebaran, harga
bahan pangan cenderung naik tajam.
Kendati demikian, politikus
Partai Persatuan Pembangunan itu mengkhawatirkan situasi pemicu inflasi
tersebut dijadikan dalih pemerintah melonggarkan impor. Ia meminta
pemerintah melindungi produk pangan lokal. Tujuannya agar petani
domestik tidak merugi ketika panen. "Terutama untuk cabai, produksinya
besar. Jika ada penurunan suplai, itu hanya sementara," katanya.
Terkereknya harga pangan bukan sekadar faktor produksi di sektor pertanian. Infrastruktur mangkrak dinilai menjadi biang mahalnya harga pangan.
Wakil
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Infrastruktur,
Rachmat Gobel, menilai lambannya perkembangan infrastruktur menjadi
penyebab mahalnya harga pangan. Gobel mencontohkan harga jeruk lokal
yang lebih mahal ketimbang jeruk impor. "Persoalannya ada di
infrastruktur," katanya.
Infrastruktur yang maju menjadi kunci
efisiensi industri pangan. Pembangunan infrastruktur yang dimaksud Gobel
di antaranya akses jalan tol hingga ketersedian listrik.
Saat
ini kondisi infrastruktur dinilai mencemaskan. Jika persoalan
infrastruktur tidak kunjung diselesaikan, lanjut Gobel, industri
pertanian akan terpuruk. "Hasil bumi dan laut kita, kalau tidak cepat
dikelola, malah disikat negara lain," ujarnya.
PINGIT ARIA | AKBAR
http://www.tempo.co/read/news/2013/06/25/092491077/Pemerintah-Diminta-Tak-Menggampangkan-Impor-Pangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar