22 Juni 2013
Liputan6.com, Jakarta : Masyarakat tak perlu khawatir.
Pemerintah akan segera menggelar operasi pasar (OP) maupun membuka keran
impor jika melihat terjadi kenaikan tidak wajar untuk bahan kebutuhan
pokok seiring kenaikan bahan bakar minyak (BBM) maupun pelaksanaan
Ramadan dan Lebaran.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Hatta Rajasa mengatakan, pelaksanaan OP tidak lagi memerlukan izin
berbelit untuk pelaksanaannya.
"Operasi Pasar akan kita lakukan
kalau kenaikan yang tidak wajar. Misalkan ada beras naik langsung
operasi pasar, tidak perlu minta izin," ujar dia, Sabtu (22/6/2013).
Dia
memastikan stok kebutuhan pangan aman, seperti beras. Perum Bulog
dinilai memiliki pasokan beras yang banyak untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Jika dalam perkembangannya, terjadi kenaikan harga
beras tak wajar maka Bulog akan langsung turun tangan menstabilkan harga
beras.
Dia menyebutkan saat ini stok beras di Bulog mencapai 3 juta ton. "Kalau ada kenaikan Bulog langsung full in. Beras kita banyak hampir 3 juta ton, jadi kita langsung interversi pasar," tegas dia.
Selain
beras, Bulog kini memiliki kewenangan untuk menstabilkan harga kedelai
dan daging. Pemerintah telah mengizinkan Bulog menjadi importir daging
dengan kuota sebesar 3.000 ton.
Untuk harga sayuran seperti
cabai, Hatta menyatakan normal. Kalaupun pemerintan melihat ada tanda
kenaikan harga cabai maka Kementerian Perdagangan (Kemendag) selaku
instansi terkait diperbolehkan membuka keran impor komoditas tersebut.
Dia
menyatakan data yang menjadi acuan dalam melihat tren kenaikan harga
kebutuhan pokok adalah dari Badan Pusat Statistik (BPS). (Fik/Nur)
http://bisnis.liputan6.com/read/619687/operasi-pasar-dan-impor-jurus-pemerintah-atasi-harga-pangan-naik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar