13 Juni 2013
Liputan6.com, Indramayu : Beras bercampur menir dan bau
apek masih saja diberikan kepada warga miskin, dalam program beras
untuk rumah tangga miskin atau raskin di Jawa Barat. Meski begitu, warga
terpaksa tetap mengonsumsinya karena tidak ada pilihan lain.
Kondisi sejumlah warga Desa Sukadana Kecamatan Tukdana Indramayu, Jawa Barat, yang mengambil jatah raskin itu ditayangkan Liputan 6 SCTV, Kamis (13/6/2013) siang.
Tak
sedikit warga mengaku kecewa dengan pembagian raskin bercampur menir
itu. Terlebih karena menir yang ada di dalam beras memiliki perbandingan
yang lebih banyak ketimbang berasnya.
"Pembagian beras bercampur
menir ini terjadi bukan kali ini saja. Pada bulan bulan sebelumnya juga
sama saja. Namun pada bulan Juni ini lebih parah, karena menirnya lebih
banyak. Bahkan beras sudah mulai kusam dan bau apek," kata warga
penerima beras raskin bernama Kastina.
"Sedang adanya beras
raskin yang bercampur menir dan bau apek ini, oleh warga kerap di
laporkan ke pihak perangkat desa. Namun hanya sebatas pengambilan sempel
dan telah dilaporkan ke Bulog Divre Indramayu. Akan tetapi hingga kini
belum ada tanggapan, bahkan pada bulan Juni ini masih terjadi beras
campur menir," ujar warga lainnya, Karyadi.
Pembagian beras
miskin yang bercampur menir itu diduga karena ada permainan antara pihak
ketiga dan pihak Bulog. Di mana setoran beras dari pihak ketiga, lolos
saat pemeriksaan kualitas beras sebelum dimasukan ke gudang Bulog.
Sehingga ketika beras dibagikan ke warga miskin, baru ketahuan bahwa
kualitas berasnya jelek.
Pembagian beras miskin bercampur menir
yang layak hanya untuk makan ternak itu terjadi tidak hanya di Desa
Sukadana Saja. Namun sebagian besar desa di Kecamatan Tukdana juga
mengalami hal serupa. (Tnt/Mut)
http://news.liputan6.com/read/611839/video-miris-raskin-warga-indramayu-bau-apek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar