Rabu, 19 Juni 2013

Beras Bulog Yang Disalurkan Jangan Beras Impor Dong

18Juni 2013

Tanggapan Masyarakat:

"Isna Ini bertanya, apakah kita yakin beras bulog itu disalurkan? Atau malah ditimbun toke-toke beras? Jadi, jangan terlalu berharap sama pemerintahan ini, pemerintahan korup, koruptor Hambalang, koruptor bank Century. Yang sekarang diributkan malah koruptor daging sapi dan para selingkuhannya. Sudah kayak dunia artis saja. Padahal nilai korup daging sapi itu enggak sebanding dengan kasus Hambalang dan Century. Jangan berharap kejujuran dari kenaikan BBM ini, apalagi urusannya sama beras, pasti ditimbun. Bank Century, Hambalang, bahkan sapi pun dikorupsi. Gilaaa. Subsidi BBM akan dialihkan ke pengurus-pengurus partai di daerah. Maklum, mau pemilu."Isna
"Muhammad Bilharman menyebutkan, jika terjadi kenaikan harga menjelang Ramadhan, pemerintah hendaknya menindak tegas pedagang nakal. Namun, jika pemerintah tetap menaikkan harga BBM, kenaikan harga tidak dapat dihindarkan karena biaya operasional akan meningkat. Mau tidak mau pemerintah harus membuka pasar murah, dan hanya diperuntukan bagi masyarajat berpendapatan rendah. "Namun menurut saya, kebijakan yang tepat itu jika harga BBM tidak jadi naik, tetapi pemerintah memberi sanksi kepada SPBU yang mengizinkan kendaraan mewah yang membeli BBM bersubsidi," ujarnya.
Fazli Rachman memertanyakan, sejak kapan penyediaan stok beras dalam rangka stabilisasi harga mulai digunakan di Indonesia. Yang ia tahu hanya Indonesia tidak mampu lagi menerapakan swasembada beras di Indonesia. Entah karena lahan yang kian menyempit, petani beralih menanam tanaman lain atau pemerintah yang benar-benar tak mampu mengembalikan negara kita ke era swasembada beras. Petani lokal rindu akan produknya membanjiri pasar Indonesia, tetepi kini impor sekan menjadi momok sehingga menyebabkan kecanduan kita memakan hasil bumi negara lain. Mari Cinta Produk Lokal!"
Muhammad Bilharman

"Stephen Wi Gems sangat setuju (Bulog lakukan stabilisasi harga beras -red), karena kalau ditinjau dari segi ekonomi, rakyat Indonesia akan mengalami masa-masa sulit pada tiga tahun mendatang setelah kenaikan harga BBM. Tetapi setelah melewati masa-masa sulit itu, perekonomian Indonesia akan naik karena adanya penghematan kas negara dari pengurangan subsidi BBM, sehingga kesejahteraan rakyat pun akan meningkat. "Perlu diingat bahwa pemerintah telah menyubsidi banyak harga BBM. Sekarang harga BBM (di pasaran dunia -red) adalah Rp18.000-an tetapi di Indonesia hanya Rp4.500 per liter. Berapa tuh yang disubsidi pemerintah apabila satu tahunnya penggunaan BBM adalah 800 juta liter? Silahkan kalikan saja sendiri boss," katanya."
Stephen Wi Gems

"Halim Saragi menyebutkan wacana kenaikan harga BBM berimbas pada naiknya harga bahan pokok dan pemerintah Khususnya Menteri Perdagangan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan sepertinya tidak ada gunanya. Sebab gagal menjaga harga bahan pokok tetap dalam posisi stabil. Terlebih jika harga BBM naik, di mana keberadaan Menteri Perdagangan dan Disperindag yang ada di daerah di dalam mengantisipasi dan mengatasi persoalan tersebut? "Dan apa yang dilakukan pihak Bulog tetap kita apresiasi di dalam menyikapi jika terjadinya kenaikan harga BBM! Namun pada prinsipnya saya tetap menolak harga BBM Naik! Thanks," ujarnya."
Stephen Wi Gems

Black Berry Messenger:


"sudah mmg seharusnya spt itu donk,ibarat pepatah mngatakn, sedia payung sebelum hujan,jd sblm trjadi knaikan pmerintah hrus bisa mnangani msalah agar di mana pd wkt bbm naik namun pasokan untuk pangan kita tdk trkendala, jgn hanya krn bbm naik smua prodak jd naik jga!!"
Adi Suprayogi

"Saya setuju aja sih,kalo masalah beras itu.untuk membantu masyarakat menengah kebawah. tetapi sungguh di takutkan beras itu tidak sampai ke tangan masyarakat menengah kebawah,namun malah sampai ke tangan para pengusaha untuk melakukan penimbunan"
Ddy .sM4rM4t4
"Puji Tuhan saya sangat setuju apa yang dilakukan bulog.percayakan aja kepada bulog agar semuanya sesuai Rencana Bulok. aku berdoa Bulok makin sukses selalu,Tuhan Yesus Berkati !!"
Sabar Limbong Sihole Binjai

"Belum apa apa BBM harga pangan sdh latah naik, sebentar lagi BBM jadi naik fenomena nya harga harga termasuk pangan bakal naik lagi. Sementara utk memenuhi kebutuhan pangan aja banyak masyarakat menenggah kebawah sdh sesak nafas. Apalagi ini sdh menjelang tahun ajaran baru dan bulan ramadan di mana pengeluaran bakal membengkak, lagi lagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah bakal kejepit."
Daniel Simanjuntak

"Menurut saya tidak efektif jika hanya dengan menambah kuota beras utk mengantisipasi kenaikan harga beras di pasar pasca kenaikan harga BBM.penyebab harga beras itu naik karena pemerintah kurang mengawasi dan mengendalikan harga dipasar naik karena permainan para pengepul beras.Pemerintah mau bagaimana pun membuat aturan tentang harga tetapi tidak dibarengi dengan pelaksanaan yg efektif sama saja sia2. Pemberlakuan operasi pasar dengan menjual beras dibawah harga juga saya rasa hanya merugikan pedagang. Harusnya pemerintah harus bertindak arif dalam menghadapi persoalan kenaikan harga beras ini. Jangan ada yang dirugikan dari kebijakan pemerintah baik itu petani,pedagang,dan konsumen. "
D4NU

"Setuju aja tp jngan smpai impor. Soale klu gak impor biarpun bulog menstabilkan kalau menjelang lbran ttp naik."
Muhaimin Faruq

"sepertinya pemerintah sudah siap sedia payung sebelum hujan yang dibuat sendiri ya...pertanyaanya 600.000 ton itu payung untuk rakyat atau hanya payung-payungan aja asal rakyat diam, dan hanya menunjukkan bahwa pemerintah pura2 ikut dalam menghadapi dampak kenaikan BBM ini dari sektor pangan??? makanya biar jangan keteteran di hari ramadhan dan menyambut tahun ajaran baru ini, tunda dulu dong kenaikan BBM nya.."
Januar Messi Aurelio Siahaan

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2013/06/18/35382/beras_bulog_yang_disalurkan_jangan_beras_impor_dong/#.UcDq4th-t3s 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar