MAKASSAR, FAJAR --
Penyerapan beras yang dilakukan Perum Bulog Divre VII Sulselbar sejauh
ini mencapai 230 ribu ton. Sudah 42 persen dari target 550 ribu ton.
Kepala Bulog Divre VII, Tommy S Sikado, menuturkan, untuk memberi beras dari petani tersebut, pihaknya sudah mengeluarkan pembayaran hampir Rp2 triliun.
“Itu baru beras dari gabah panen pertama. Akan banyak lagi yang kita serap pada panen kedua dari Agustus hingga akhir tahun ini,” kata Tommy, Senin 24 Juni.
Dia juga menyebut, stok beras Sulsel aman untuk waktu relatif lama. Bahkan, surplus di gudang Bulog Divre VII membuat distribusi beras tak hanya dilakukan untuk kawasan timur Indonesia.
Pihak Bulog Divre VII mengklaim mengirim beras ke hampir seluruh provinsi di Sumatera. Bahkan, daerah pertanian seperti Jawa Barat pun disebut membeli beras dari Sulsel.
Saat ini, stok beras di gudang bulog 278 ribu ton. Termasuk cadangan beras pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pihak Bulog mengantisipasi naiknya permintaan beras kategori raskin.
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ternyata membuat pemerintah harus memberi kompensasi selain bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), yakni tambahan raskin.
Menurut Tommy, raskin tambahan harus diberikan kepada masyarakat untuk tiga bulan; Juni, Juli, dan September. Ada 484.617 rumah tangga yang menjadi sasaran raskin. (zul/die)
Kepala Bulog Divre VII, Tommy S Sikado, menuturkan, untuk memberi beras dari petani tersebut, pihaknya sudah mengeluarkan pembayaran hampir Rp2 triliun.
“Itu baru beras dari gabah panen pertama. Akan banyak lagi yang kita serap pada panen kedua dari Agustus hingga akhir tahun ini,” kata Tommy, Senin 24 Juni.
Dia juga menyebut, stok beras Sulsel aman untuk waktu relatif lama. Bahkan, surplus di gudang Bulog Divre VII membuat distribusi beras tak hanya dilakukan untuk kawasan timur Indonesia.
Pihak Bulog Divre VII mengklaim mengirim beras ke hampir seluruh provinsi di Sumatera. Bahkan, daerah pertanian seperti Jawa Barat pun disebut membeli beras dari Sulsel.
Saat ini, stok beras di gudang bulog 278 ribu ton. Termasuk cadangan beras pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pihak Bulog mengantisipasi naiknya permintaan beras kategori raskin.
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ternyata membuat pemerintah harus memberi kompensasi selain bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), yakni tambahan raskin.
Menurut Tommy, raskin tambahan harus diberikan kepada masyarakat untuk tiga bulan; Juni, Juli, dan September. Ada 484.617 rumah tangga yang menjadi sasaran raskin. (zul/die)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar